Pasar
Dinamika Kinerja Keuangan APLN: Tantangan dan Peluang di Pasar Properti Indonesia
2024-10-31
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, mengalami penurunan laba bersih yang signifikan pada periode berjalan. Meskipun demikian, beberapa segmen usaha seperti apartemen dan ruko masih mencatat pertumbuhan yang positif.
Mengungkap Dinamika Kinerja Keuangan APLN di Tengah Tantangan Pasar
Penjualan dan Pendapatan Usaha Turun, Namun Laba Kotor Masih Tumbuh
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, APLN mencatat penurunan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 29% secara tahunan menjadi Rp2,78 triliun. Seiring dengan hal tersebut, perusahaan juga berhasil menekan beban pokok penjualan dan beban langsung sebesar 29,9% secara tahunan menjadi Rp1,6 triliun. Meskipun demikian, laba kotor perusahaan masih tumbuh 27,88% secara tahunan menjadi Rp1,17 triliun.Penurunan penjualan terjadi pada segmen rumah tinggal, yang turun dari Rp984,52 miliar menjadi Rp895,82 miliar. Di sisi lain, segmen lainnya seperti apartemen, rumah toko, perkantoran, hingga kios dan gerai mencatat pertumbuhan yang positif.Laba Bersih Anjlok, Didorong Penurunan Keuntungan Lain-lain
Meskipun laba kotor perusahaan masih tumbuh, APLN membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp41,34 miliar. Hal ini berbanding terbalik dengan kinerja APLN pada September 2023, di mana perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp1,28 triliun.Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan oleh penurunan keuntungan lain-lain yang signifikan, dari Rp1,19 triliun pada tahun sebelumnya menjadi hanya Rp175,36 miliar pada tahun ini. Justini Omas, Corporate Secretary APLN, menjelaskan bahwa pada tahun lalu, penjualan Neo Soho menyumbang Rp1,3 triliun terhadap laba perusahaan.Pelepasan Aset Neo Soho dan Kemitraan Strategis dengan Hankyu Hanshin Properties
Pada 26 September 2023, APLN melepas aset Neo Soho dengan harga Rp1,44 triliun termasuk PPN kepada PT NSM Assets Indonesia (NSMAI). Setelah transaksi ini, NSMAI akan dimiliki oleh NSM Asset Japan LLC (NSMAJ) dan TMI dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 71,42% dan 28,58%.NSMAJ sendiri dimiliki secara langsung oleh Hankyu Hanshin Properties Corporation (HHP) Jepang, yang sebelumnya telah membangun kemitraan strategis dengan APLN melalui transaksi penjualan Central Park Mall pada tahun 2022. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan sinergi dan peluang baru bagi pengembangan bisnis APLN di masa depan.Prospek Usaha APLN di Tengah Tantangan Pasar
Meskipun menghadapi penurunan laba bersih, APLN tetap menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan pasar. Pertumbuhan positif pada segmen apartemen dan ruko, serta kemitraan strategis dengan Hankyu Hanshin Properties, memberikan harapan bagi pemulihan kinerja perusahaan di masa mendatang.Dengan strategi yang tepat, APLN diharapkan dapat memanfaatkan peluang-peluang baru di pasar properti Indonesia yang terus berkembang. Investor dan pemangku kepentingan lainnya akan terus mengawasi perkembangan APLN dengan seksama, guna memastikan perusahaan dapat kembali mencatatkan kinerja yang lebih baik di masa depan.