Pasar
Ketegangan Timur Tengah Tekan IHSG, Investor Waspadai Aksi Profit Taking
2024-10-28
Pasar saham Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan pada perdagangan sesi I hari ini, di tengah memanasnya kembali ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambles lebih dari 1% hingga berada di level psikologis 7.600. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi para pelaku pasar, yang khawatir akan terjadinya aksi profit taking dari investor.

Sentimen Negatif dari Timur Tengah Menjadi Penekan Utama IHSG

Serangan Israel ke Iran Memicu Kekhawatiran Pasar

Penurunan IHSG pada sesi I hari ini tidak terlepas dari kembali memburuknya sentimen global akibat memanasnya ketegangan di Timur Tengah. Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Iran, terutama ke ibukota Teheran, yang memicu kekhawatiran masyarakat global akan terjadinya perang yang lebih luas di kawasan tersebut. Serangan Israel terhadap Hamas di Gaza telah memasuki tahun kedua, sementara Israel juga tengah berperang melawan Hizbullah di Lebanon selatan.Menanggapi hal ini, Arab Saudi telah buka suara untuk menahan diri secara maksimal dan meminta masyarakat internasional agar mengambil tindakan guna meredakan ketegangan dan mengakhiri konflik di kawasan Timur Tengah. Namun, kembali meningkatnya tensi geopolitik di kawasan ini tentunya akan memberikan kekhawatiran bagi para pelaku pasar, termasuk investor, untuk berinvestasi di suatu negara.

Lonjakan Harga Minyak Dunia Akibat Ketegangan Timur Tengah

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga berperan terhadap lonjakan harga minyak mentah dunia pada minggu lalu. Dilansir dari Refinitiv, harga minyak dunia secara mingguan (WTI) mengalami lonjakan sebesar 3,69% dan Brent melesat 4,09%. Kenaikan harga minyak ini tentunya akan berdampak pada perekonomian global, termasuk Indonesia, yang masih sangat bergantung pada impor bahan bakar minyak.Bagi investor, kenaikan harga minyak dapat menjadi sinyal negatif bagi perekonomian, yang dapat memicu aksi profit taking di pasar saham. Tidak menutup kemungkinan, para pelaku pasar akan melakukan aksi tersebut terlebih dahulu, atau bahkan menempatkan dananya ke instrumen investasi dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi, hingga situasi di Timur Tengah kembali stabil.

Rebalancing Indeks BEI Berpotensi Mempengaruhi Pergerakan IHSG

Selain sentimen global, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga akan melakukan evaluasi mayor dan minor atau rebalancing untuk delapan indeks, termasuk IDX30 dan LQ45 yang dikenal sebagai indeks bluechips. Pengumuman rebalancing dua indeks bluechips ini berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG, terutama di akhir perdagangan hari ini.Perubahan komposisi pada indeks-indeks tersebut dapat menyebabkan investor melakukan penyesuaian portofolio, yang pada akhirnya dapat berdampak pada fluktuasi harga saham di pasar. Oleh karena itu, para pelaku pasar perlu memperhatikan dengan seksama pengumuman rebalancing BEI, serta mengantisipasi kemungkinan adanya aksi profit taking dari investor.
more stories
See more