Pasar
Gejolak Pasar Modal Indonesia Dipicu Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah
2024-10-28
Pasar modal Indonesia mengalami gejolak pada perdagangan awal pekan ini, seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Serangan Israel terhadap Iran telah memicu kekhawatiran akan terjadinya eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan tersebut, memberikan sentimen negatif bagi para pelaku pasar.

Ketegangan Timur Tengah Menjadi Katalis Utama Pelemahan IHSG

Serangan Israel Terhadap Iran Memicu Kekhawatiran Pasar

Pada perdagangan Senin (28/10/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk lebih dari 1% ke level 7.611,59. Pelemahan ini dipicu oleh memanasnya konflik di Timur Tengah, setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap ibu kota Iran, Teheran. Warga Teheran melaporkan mendengar beberapa ledakan di dalam dan sekitar kota. Serangan ini memicu kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas di kawasan tersebut, mengingat konflik Israel-Hamas di Gaza telah memasuki tahun kedua dan Israel juga tengah berperang melawan Hizbullah di Lebanon selatan.

Ketegangan Geopolitik Mendorong Aksi Profit Taking

Meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah tentunya akan memberikan kekhawatiran bagi para pelaku pasar, termasuk investor. Bukan tidak mungkin mereka akan melakukan aksi profit taking terlebih dahulu, atau bahkan menempatkan dananya ke instrumen investasi yang dianggap lebih aman. Hal ini dapat berdampak pada penurunan likuiditas di pasar modal Indonesia.

Lonjakan Harga Minyak Dunia Turut Memberikan Tekanan

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga berperan dalam lonjakan harga minyak mentah dunia pada minggu lalu. Dilansir dari Refinitiv, harga minyak dunia secara mingguan (WTI) mengalami kenaikan sebesar 3,69% dan Brent melesat 4,09%. Kenaikan harga minyak ini dapat memberikan tekanan tambahan bagi perekonomian dan pasar modal Indonesia.

Rebalancing Indeks BEI Berpotensi Mempengaruhi Pergerakan IHSG

Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan evaluasi mayor dan minor atau rebalancing untuk delapan indeks, termasuk IDX30 dan LQ45 yang merupakan indeks bluechips. Pengumuman rebalancing ini berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG, terutama di akhir perdagangan hari ini.Dengan berbagai sentimen negatif yang membayangi pasar modal Indonesia, pelaku pasar harus tetap waspada dan cermat dalam mengambil keputusan investasi. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta dinamika domestik seperti rebalancing indeks BEI perlu menjadi perhatian utama bagi investor dalam menyusun strategi investasi yang tepat.
more stories
See more