Pasar
Menjadi Pemain Utama dalam Ekosistem Industri Halal, Bank Syariah Indonesia Catat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Tertinggi
2024-10-29
Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang jauh melebihi rata-rata industri perbankan. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap produk-produk BSI, terutama tabungan haji yang menjadi salah satu kontributor utama pertumbuhan DPK bank hasil merger tiga anak usaha bank BUMN ini.
Menjadi Pemain Utama dalam Ekosistem Industri Halal
Pertumbuhan DPK Melampaui Industri
BSI berhasil menggalang DPK sebesar Rp301,22 triliun pada kuartal III-2024, tumbuh 16,26% secara tahunan (yoy). Angka ini jauh di atas pertumbuhan DPK industri perbankan yang hanya 7% pada periode yang sama. Direktur Penjualan & Distribusi BSI, Anton Sukarna, mengatakan bahwa pertumbuhan DPK didorong oleh kenaikan dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar 18,44% yoy.Tabungan BSI sendiri tumbuh 13% yoy menjadi Rp130 triliun dan berkontribusi 43% terhadap total DPK. Jumlah tabungan BSI saat ini merupakan yang terbesar kelima di industri perbankan dalam negeri. Anton menyatakan bahwa antusiasme masyarakat akan ibadah haji menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan tabungan BSI.Tabungan Haji Menjadi Kontributor Utama
Hingga kuartal III-2024, BSI memiliki tabungan haji dari 5,9 juta nasabah dengan saldo Rp13,36 triliun, tumbuh 16,47% yoy. Selain itu, BSI juga mendorong pertumbuhan tabungan haji di segmen payroll yang memiliki potensi besar. Dengan jumlah calon jamaah haji nasional yang diperkirakan mencapai 5,3 juta orang pada 2024, BSI memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan portofolio tabungan haji.Pertumbuhan tabungan haji yang signifikan ini menunjukkan bahwa BSI telah menjadi pemain utama dalam ekosistem industri halal di Indonesia. Dengan produk-produk syariah yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, BSI berhasil menarik minat nasabah dan mencatatkan kinerja yang gemilang.Mendorong Pertumbuhan Segmen Payroll
Selain tabungan haji, BSI juga mendorong pertumbuhan tabungan di segmen payroll. Anton menyatakan bahwa potensi segmen ini cukup besar, mengingat banyaknya perusahaan dan organisasi yang memiliki karyawan atau anggota yang dapat menjadi nasabah BSI.Dengan menawarkan produk-produk tabungan yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan segmen payroll, BSI berhasil meningkatkan jumlah nasabah dan saldo tabungan. Hal ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan DPK, tetapi juga memperkuat posisi BSI sebagai bank syariah terdepan di Indonesia.Menjadi Lokomotif Industri Halal
Keberhasilan BSI dalam menggalang DPK yang jauh melampaui industri perbankan menunjukkan bahwa bank ini telah menjadi lokomotif dalam ekosistem industri halal di Indonesia. Dengan produk-produk syariah yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, BSI berhasil menarik minat nasabah dan mencatatkan kinerja yang gemilang.Ke depan, BSI diharapkan dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain utama dalam industri halal, tidak hanya di sektor perbankan, tetapi juga di sektor-sektor lain yang terkait dengan gaya hidup halal. Dengan dukungan pemerintah dan sinergi dengan pelaku industri lainnya, BSI dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.