Pasar
Pasar Saham Asia Menguat Didorong Ekspektasi Positif
2024-10-28
Pasar saham Asia dibuka cenderung menguat pada awal pekan ini, didorong oleh ekspektasi positif terhadap pengumuman suku bunga Bank of Japan (BoJ) dan data manufaktur China yang akan dirilis dalam waktu dekat. Pergerakan ini juga didukung oleh pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS.
Sentimen Positif Menyelimuti Bursa Asia
Nikkei Memimpin Kenaikan di Asia
Indeks saham Nikkei Jepang naik 1,79%, memimpin kenaikan di kawasan Asia. Pergerakan ini didukung oleh pelemahan nilai tukar yen, yang turun 0,65% dan diperdagangkan di level 153,28 per dolar AS. Indeks Topix Jepang juga ikut menguat 1,38%. Penguatan ini mencerminkan sentimen positif di pasar saham Jepang jelang pengumuman kebijakan moneter BoJ.Bursa Korea Selatan Turut Menguat
Sementara itu, Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,51%, sedangkan indeks saham kecil Kosdaq naik 0,94%. Kenaikan ini sejalan dengan tren positif yang terjadi di pasar saham regional Asia.Australia Dibuka Menguat
Di sisi lain, Indeks S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan kenaikan 0,11%. Meskipun kenaikannya tidak terlalu signifikan, pergerakan ini menunjukkan optimisme di pasar saham Australia.Hang Seng Berpotensi Dibuka Sedikit Melemah
Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 20.522, mengindikasikan pembukaan yang sedikit lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 20.590,15 pada perdagangan sebelumnya.Rilis Data Manufaktur China Menjadi Sorotan
Selain pengumuman suku bunga BoJ, pasar juga akan mencermati rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur China untuk periode Oktober 2024, yang dijadwalkan pada Kamis (31/10/2024). Proyeksi menunjukkan PMI Manufaktur China akan meningkat dari 49,8 menjadi 50,1, atau dari level kontraksi menjadi ekspansif.Jika aktivitas manufaktur China benar-benar pulih, hal ini akan memberikan sentimen positif bagi Indonesia, yang merupakan mitra dagang utama China. Pemulihan aktivitas manufaktur China dapat mendorong kembali ekspor Indonesia ke negara tersebut.Kebijakan Moneter BoJ Menjadi Perhatian Utama
Selain itu, Bank of Japan (BoJ) juga akan merilis data suku bunga acuannya untuk periode Oktober. Saat ini, konsensus pasar menilai bahwa BoJ masih akan mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek di sekitar 0,25%.Pada saat yang bersamaan, BoJ juga akan merilis laporan prospek kuartalan, yang akan memberikan penilaian terhadap kondisi ekonomi Jepang. Hal ini menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar, karena dapat memberikan sinyal mengenai arah kebijakan moneter BoJ di masa mendatang.Konflik di Timur Tengah Tetap Menjadi Perhatian
Selain itu, para pelaku pasar juga terus mencermati perkembangan konflik di Timur Tengah yang semakin membara. Hal ini terjadi setelah militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024) pagi. Warga yang tinggal di Teheran melaporkan mendengar beberapa ledakan di dalam dan sekitar ibu kota Iran.Perkembangan konflik di Timur Tengah dapat menjadi faktor risiko bagi pasar keuangan global, termasuk bursa saham Asia. Oleh karena itu, para investor tetap waspada dan mengamati situasi tersebut dengan seksama.