Pasar
Pasar Saham Indonesia Tertekan, Investor Asing Dominasi Penjualan
2024-10-30
Pasar saham Indonesia kembali mengalami tekanan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi untuk kelima kalinya berturut-turut. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih yang cukup signifikan, membuat IHSG kembali melemah di perdagangan Selasa (29/10/2024).

Aksi Jual Asing Terus Mendominasi Pergerakan IHSG

Pelemahan IHSG Berlanjut

Pada penutupan perdagangan Selasa (29/10/2024), IHSG terkoreksi 0,37% ke posisi 7.606,60. Ini merupakan penurunan kelima secara beruntun, menunjukkan masih adanya tekanan jual yang cukup kuat di pasar. Volume perdagangan tercatat lebih dari 28,68 miliar saham dengan frekuensi transaksi melampaui 1,28 juta kali. Nilai total transaksi mencapai Rp 10,75 triliun, menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi.

Investor Asing Dominasi Penjualan

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp511,18 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp934,51 miliar di pasar reguler. Sementara itu, mereka juga tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp423,33 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Aksi jual asing ini menjadi salah satu faktor utama yang menekan pergerakan IHSG.

Saham-Saham Unggulan Menjadi Incaran Jual Asing

Saham-saham besar dan unggulan di Bursa Efek Indonesia menjadi incaran jual asing. Beberapa saham yang mengalami net foreign sell terbesar di antaranya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebesar Rp407,9 miliar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp124,2 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp97,2 miliar. Selain itu, saham-saham lain seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan beberapa saham lainnya juga mengalami aksi jual asing yang cukup signifikan.

Sentimen Global Masih Menjadi Perhatian Utama

Selain aksi jual asing, sentimen global juga menjadi perhatian utama bagi pelaku pasar. Ketidakpastian ekonomi global, ketegangan geopolitik, serta kebijakan moneter yang semakin ketat di berbagai negara maju turut menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Investor cenderung bersikap hati-hati dan melakukan aksi jual untuk mengurangi risiko.

Prospek Pasar Saham Masih Menarik dalam Jangka Panjang

Meskipun IHSG kembali terkoreksi, prospek pasar saham Indonesia dalam jangka panjang masih tetap menarik. Fundamental ekonomi Indonesia yang relatif kuat, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, serta kebijakan pemerintah yang mendukung iklim investasi, menjadi faktor-faktor positif bagi pasar saham. Investor jangka panjang dapat memanfaatkan momentum koreksi ini untuk melakukan akumulasi saham-saham berkualitas dengan prospek yang baik.
more stories
See more