Pasar
Pasar Saham Masih Bergejolak, Investor Waspada Terhadap Pelemahan IHSG yang Berlanjut
2024-10-30
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Rabu (30/10/2024), di mana sudah enam hari beruntun IHSG merana. Sentimen global yang belum membaik menjadi salah satu faktor utama yang menekan pergerakan IHSG.

Pasar Saham Masih Bergejolak, Investor Waspada

Pelemahan IHSG Berlanjut

IHSG ditutup terkoreksi 0,48% ke posisi 7.569,85 pada perdagangan Rabu (30/10/2024). Angka ini menunjukkan bahwa IHSG telah terkoreksi ke level psikologis 7.500 dalam perdagangan hari ini. Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp11,2 triliun dengan melibatkan 18 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 234 saham menguat, 354 saham melemah, dan 191 saham stagnan.Pelemahan IHSG ini merupakan kelanjutan dari tren negatif yang telah berlangsung selama enam hari berturut-turut. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar saham masih bergejolak dan investor perlu bersikap waspada dalam mengambil keputusan investasi.

Sektor Konsumer Primer dan Teknologi Menjadi Penekan Terbesar

Secara sektoral, sektor konsumer primer dan teknologi menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, masing-masing mencapai 1,21% dan 1,14%. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua sektor tersebut mengalami tekanan yang cukup signifikan dalam perdagangan hari ini.Selain itu, beberapa emiten besar juga menjadi penekan terbesar IHSG, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Ketiga emiten ini masing-masing memberikan tekanan sebesar 9,9, 6,7, dan 4,8 indeks poin.

Sentimen Global Belum Membaik

Salah satu faktor utama yang menekan pergerakan IHSG adalah belum membaiknya sentimen global. Dari Amerika Serikat (AS), ada kabar buruk di mana Lowongan pekerjaan di AS turun ke level terendah dalam lebih dari 3,5 tahun pada September lalu, yang menunjukkan bahwa Badai Helene dan Milton sementara waktu memengaruhi permintaan tenaga kerja.Meskipun demikian, data Agustus direvisi turun menjadi 7,861 juta dari laporan sebelumnya yang menyebut 8,040 juta. Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan jumlah lowongan pekerjaan akan mencapai 8,00 juta. Terdapat 1,09 pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur, hampir tidak berubah dari 1,10 di Agustus.Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa kemarin disertai oleh survei dari Conference Board yang menunjukkan persepsi konsumen tentang pasar pekerjaan meningkat signifikan pada bulan Oktober, mendorong kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.Kondisi ini menunjukkan bahwa sentimen global masih belum stabil, sehingga mempengaruhi pergerakan IHSG di pasar domestik. Investor perlu memperhatikan perkembangan ekonomi global untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
more stories
See more