PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia, baru-baru ini mengumumkan telah melaksanakan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Aksi korporasi ini dilakukan pada 31 Oktober 2024, dengan pencatatan saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 November 2024.

Penambahan Modal Bumi Resources Tingkatkan Jumlah Saham Beredar

Penerbitan Saham Baru untuk Konversi Obligasi Wajib Konversi

Berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan, jumlah saham baru yang diterbitkan BUMI dalam aksi ini sebanyak 18.120 saham Seri C dengan nilai nominal Rp 50,00 per saham. Harga pelaksanaan saham baru tersebut ditetapkan pada Rp 157 per saham. Aksi korporasi ini dilakukan BUMI dalam rangka memenuhi kewajiban konversi atas obligasi wajib konversi (OWK) dengan nilai keseluruhan Rp 2.844.900.

Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan

Setelah aksi penambahan modal ini, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor Perseroan telah meningkat dari 371.320.705.024 saham menjadi sebanyak 371.320.723.144 saham. Rinciannya adalah 20.773.400.000 saham Seri A, 53.501.346.007 saham Seri B, dan 297.045.977.137 saham Seri C.

Pemenuhan Ketentuan Peraturan OJK

Informasi mengenai penambahan modal BUMI ini disampaikan perusahaan dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 43B Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2019.

Prospek Bisnis Bumi Resources Ke Depan

Dengan penambahan modal ini, Bumi Resources diharapkan dapat memperkuat struktur permodalannya dan meningkatkan kapasitas operasional untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa mendatang. Sebagai salah satu pemain utama di industri pertambangan Indonesia, langkah strategis ini akan memperkokoh posisi Bumi Resources di tengah persaingan yang semakin ketat.