Pasar
Pergeseran Preferensi Investasi: Deposito Turun, Giro Korporasi Naik
2024-10-30
Pertumbuhan deposito di perbankan nasional mengalami penurunan yang signifikan pada sembilan bulan pertama tahun ini. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran aktivitas bisnis dan preferensi investasi di kalangan nasabah. Sementara deposito perorangan terpuruk, giro korporasi justru tumbuh double digit. Selain itu, instrumen surat berharga seperti SBRI, SBN, dan SBN ORI juga menjadi pilihan yang menarik bagi nasabah dengan imbal hasil yang lebih tinggi.

Tren Investasi Bergeser, Deposito Turun, Giro Naik

Penurunan Deposito Perorangan

Berdasarkan data, simpanan berjangka rupiah dan valuta asing (valas) tumbuh 4,6% secara tahunan atau year on year (yoy) pada September 2024. Angka ini turun dari sebulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,4% yoy. Lebih lanjut, simpanan berjangka perorangan justru tumbuh negatif sebesar -2,7% yoy menjadi Rp1.442,7 triliun pada September 2024. Penurunan ini semakin besar dari sebulan sebelumnya yang tumbuh -2,0% yoy.Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, penurunan deposito ini menunjukkan adanya pergeseran aktivitas bisnis. Hal ini terlihat dari peningkatan kredit dan pertumbuhan giro yang cukup signifikan. Dian menyatakan bahwa giro lebih banyak digunakan untuk aktivitas bisnis, sehingga penurunan deposito diikuti dengan peningkatan giro, yang menandakan kegiatan ekonomi yang semakin aktif.

Pertumbuhan Giro Korporasi

Sementara itu, pertumbuhan giro korporasi tumbuh double digit, yakni 12,4% yoy menjadi Rp2.091,2 triliun per September 2024. Sebulan sebelumnya, giro korporasi juga tumbuh double digit, sebesar 11,9% yoy. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas bisnis dan investasi korporasi semakin meningkat.Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, juga mengamati adanya penurunan deposito individual, sementara giro cukup bertumbuh. Menurutnya, penurunan deposito perorangan disebabkan oleh pergeseran ke instrumen lain oleh nasabah kaya, sementara nasabah menengah ke bawah masih menjaga tabungan mereka.

Pergeseran ke Instrumen Surat Berharga

Selain itu, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, melihat adanya pergeseran alokasi dana deposito ke surat-surat berharga. Ia mencontohkan, di BCA, bunga deposito hanya sekitar 3% hingga 3,25%, sementara instrumen surat berharga seperti SBRI, SBN, dan SBN ORI menawarkan bunga hingga 6%, yang jauh lebih menarik bagi nasabah.Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim, menambahkan bahwa deposito perorangan secara nasional tumbuh -2% yoy per September 2024, diikuti dengan pertumbuhan investasi individu di surat berharga sebesar 12,4% yoy. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi investasi nasabah dari deposito ke instrumen surat berharga yang menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi.Secara keseluruhan, tren investasi di Indonesia sedang mengalami pergeseran. Deposito perorangan mengalami penurunan, sementara giro korporasi tumbuh signifikan. Selain itu, instrumen surat berharga juga menjadi pilihan yang menarik bagi nasabah, terutama dengan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan bunga deposito. Pergeseran ini menunjukkan adanya dinamika aktivitas bisnis dan preferensi investasi yang terus berubah di tengah kondisi ekonomi yang semakin membaik.
more stories
See more