Pasar
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BNI Topang Kinerja Keuangan yang Solid
2024-10-25
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, salah satu bank terkemuka di Indonesia, telah mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun 2024. Dengan peningkatan DPK sebesar 2,96% secara tahunan, BNI berhasil memperkuat struktur pendanaan dan meningkatkan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang menjadi kunci utama dalam menjaga profitabilitas bank.

Strategi Transformasi Struktur Pendanaan BNI Membuahkan Hasil

Pertumbuhan Tabungan Ritel Menjadi Tulang Punggung DPK

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengungkapkan bahwa pertumbuhan DPK BNI pada tahun 2024 terutama didorong oleh peningkatan tabungan ritel. Hal ini sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan yang dilakukan oleh bank. Dengan fokus pada segmen ritel, BNI berhasil meningkatkan porsi dana murah atau current account savings account (CASA) dalam komposisi DPK, yang naik dari 68,6% pada September 2023 menjadi 70,3% pada September 2024.Pertumbuhan tabungan ritel yang mencapai 7,44% secara tahunan menjadi kontributor utama dalam peningkatan DPK BNI. Selain itu, giro juga mengalami kenaikan sebesar 4,05% secara tahunan, menjadi Rp302,26 triliun. Sementara itu, deposito mengalami kontraksi sebesar 2,62% secara tahunan, menjadi Rp228,54 triliun.

Peningkatan Rasio CASA Mendorong Kenaikan NIM

Dengan komposisi DPK yang semakin didominasi oleh dana murah, BNI berhasil meningkatkan rasio NIM-nya dari 4,02% pada kuartal sebelumnya menjadi 4,15% pada September 2024. Hal ini menunjukkan bahwa strategi transformasi struktur pendanaan yang dilakukan oleh BNI telah memberikan dampak positif terhadap profitabilitas bank.Peningkatan rasio CASA yang mencapai 70,3% pada September 2024 menjadi faktor kunci dalam mendorong kenaikan NIM BNI. Dengan biaya dana yang lebih rendah, BNI dapat memperluas margin bunga bersih dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pertumbuhan DPK Menjadi Katalis Utama Kinerja Keuangan BNI

Pertumbuhan DPK yang solid menjadi katalis utama bagi kinerja keuangan BNI secara keseluruhan. Dengan basis pendanaan yang semakin kuat, BNI dapat memperluas penyaluran kredit dan meningkatkan profitabilitas.Selain itu, peningkatan rasio CASA juga memberikan dampak positif terhadap struktur permodalan BNI. Dengan biaya dana yang lebih rendah, bank dapat memperkuat permodalan dan memenuhi ketentuan regulator dengan lebih baik.Keberhasilan BNI dalam mengelola DPK dan meningkatkan rasio CASA menjadi bukti nyata dari efektivitas strategi transformasi struktur pendanaan yang telah diterapkan. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan NIM, tetapi juga memperkuat daya saing BNI di industri perbankan Indonesia.
more stories
See more