Pasar
Rupiah Menghadapi Tantangan, Namun Peluang Pembalikan Arah Masih Terbuka
2024-11-07
Rupiah kembali mengalami koreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kini berada di level Rp15.800/US$. Pergerakan nilai tukar ini terjadi di tengah situasi politik dan ekonomi yang sedang bergejolak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah serta dampaknya bagi perekonomian Indonesia.

Rupiah Tertekan, Namun Peluang Pembalikan Arah Masih Terbuka

Pemilu AS dan Penguatan Dolar AS

Pemilu AS yang baru saja berlangsung pada Selasa kemarin telah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Sikap wait and see investor terkait hasil pemilu tersebut berdampak pada penguatan indeks dolar AS (DXY) sebesar 1,56% hingga mencapai level 105,03. Penguatan dolar AS ini kemudian berimbas pada pelemahan rupiah, yang ditutup melemah sebesar 0,60% ke level Rp15.825/US$.Namun, situasi ini tampaknya akan segera berubah. Dengan Trump yang telah menunjukkan kemenangannya, pasar keuangan di Amerika Serikat diperkirakan akan bergairah lebih dulu. Hal ini dapat menjadi sinyal positif yang dapat menular ke dalam negeri, terutama dengan adanya rilis cadangan devisa RI untuk bulan Oktober 2024 yang akan dirilis hari ini.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Melambat

Selain faktor eksternal, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun tidak disebutkan secara rinci dalam artikel, perlambatan pertumbuhan ekonomi RI dapat menjadi salah satu faktor yang membebani pergerakan nilai tukar rupiah.Dalam situasi ekonomi yang kurang kondusif, investor cenderung bersikap lebih hati-hati dan cenderung memilih aset-aset yang dianggap lebih aman, seperti dolar AS. Hal ini dapat menyebabkan permintaan terhadap dolar AS meningkat, sehingga mendorong penguatan dolar AS terhadap rupiah.

Analisis Teknikal Pergerakan Rupiah

Secara teknikal, tren pergerakan rupiah saat ini menunjukkan adanya pelemahan. Jika tren ini berlanjut, potensi terdekat rupiah dapat menyentuh resistance di level Rp15.860/US$, yang merupakan high candle intraday pada 6 November 2024.Di sisi lain, support atau wilayah pembalikan arah dapat dicermati di level Rp15.730/US$, yang merupakan low candle intraday pada hari yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun rupiah sedang mengalami pelemahan, masih terdapat peluang bagi pembalikan arah pergerakan.

Prospek Rupiah ke Depan

Meskipun saat ini rupiah sedang menghadapi tantangan, terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi katalis bagi penguatan nilai tukar rupiah di masa mendatang. Selain faktor eksternal seperti hasil pemilu AS, rilis cadangan devisa RI juga dapat menjadi sinyal positif bagi pergerakan rupiah.Selain itu, pemerintah dan Bank Indonesia juga dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas nilai tukar, seperti intervensi di pasar valuta asing atau kebijakan moneter yang akomodatif. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan rupiah dapat kembali menguat dan memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik.
more stories
See more