Pasar
Strategi Inovatif ALTO Menghadapi Tantangan Keuangan: Menutup Pabrik untuk Mempertahankan Arus Kas
2024-11-03
PT Tri Banyan Tirta, Tbk (ALTO), produsen air minum merek Total 8+, menghadapi tantangan keuangan yang mengharuskan mereka untuk menutup salah satu pabrik anak usahanya, PT Tirtamas Lestari. Langkah ini diambil untuk mempertahankan arus kas perusahaan agar dapat terus beroperasi, meskipun berdampak signifikan pada pendapatan dan likuiditas ALTO.

Menghadapi Tantangan Keuangan dengan Strategi Inovatif

Mundurnya Konsumen Maklon Utama Memicu Penutupan Pabrik

Keputusan ALTO untuk menutup pabrik Tirtamas Lestari dilatarbelakangi oleh mundurnya salah satu konsumen maklon utama mereka, yaitu Grup Danone. Hal ini menyebabkan penurunan kondisi keuangan perusahaan yang signifikan. Meskipun demikian, ALTO masih memiliki dua pabrik aktif di Cileungsi dan Temanggung yang tetap beroperasi.

Upaya Mempertahankan Arus Kas dan Likuiditas

Sekretaris Korporasi ALTO, Huda Nardono, menegaskan bahwa penutupan pabrik Tirtamas Lestari dilakukan untuk mempertahankan arus kas perusahaan agar dapat terus menjalankan operasional. Namun, langkah ini diakui berdampak signifikan pada pendapatan dan likuiditas ALTO.

Mencari Investor untuk Mengoperasikan Kembali Pabrik yang Tutup

Untuk mengatasi tantangan ini, ALTO saat ini sedang berupaya menggandeng investor baru untuk mengoperasikan kembali pabrik-pabrik yang telah ditutup. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja pendapatan dan likuiditas perusahaan.

Penurunan Pendapatan dan Peningkatan Kerugian

Berdasarkan laporan keuangan, ALTO mencatat penurunan pendapatan yang signifikan. Pada Desember 2023, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp286,65 miliar, namun pada pertengahan 2024, pendapatan anjlok menjadi Rp44,37 miliar, atau turun 70% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, ALTO juga mencatat peningkatan kerugian dari Rp6 miliar pada semester I-2023 menjadi Rp11 miliar pada semester I-2024.

Menghadapi Berbagai Perkara Hukum

Selain tantangan keuangan, ALTO juga terlibat dalam beberapa perkara hukum. Salah satunya adalah perkara PKPU yang telah dicabut oleh pemohon, serta gugatan dari PT Surindo Teguh Gemilang terhadap PT Tirtamas Lestari dengan tagihan sebesar Rp3,46 miliar.

Strategi Jangka Panjang: Menggandeng Investor untuk Meningkatkan Kinerja

Dalam menghadapi situasi yang sulit ini, ALTO menerapkan strategi jangka panjang dengan berusaha menggandeng investor baru untuk mengoperasikan kembali pabrik-pabrik yang telah ditutup. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja pendapatan dan likuiditas perusahaan, sehingga dapat bertahan dan kembali berkembang di tengah tantangan yang dihadapi.
more stories
See more