Pasar
Transformasi BTN Menjadi Bank Perumahan Rakyat: Memperkuat Peran dalam Mewujudkan Program 3 Juta Rumah per Tahun
2024-11-08
Dalam upaya merealisasikan program ambisius Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 3 juta rumah per tahun, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait mengusulkan agar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mengganti namanya menjadi Bank Perumahan Rakyat. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk memfokuskan peran bank tersebut dalam mendukung program perumahan nasional.

Memperkuat Fokus BTN pada Sektor Perumahan Rakyat

Transformasi Nama: Menegaskan Identitas dan Tujuan

Menteri Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, menyatakan bahwa perubahan nama BTN menjadi Bank Perumahan Rakyat merupakan upaya untuk menegaskan kembali jati diri dan fokus utama bank tersebut. Selama ini, penggunaan istilah yang kurang substansial dianggap dapat mengaburkan tujuan utama BTN sebagai lembaga keuangan yang berfokus pada pembiayaan perumahan bagi masyarakat. Dengan perubahan nama, diharapkan BTN dapat lebih terfokus dalam menjalankan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan program 3 juta rumah per tahun.

Sinergi Pemerintah dan BTN: Menyatukan Visi dan Misi

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Maruarar Sirait dan Direktur Utama BTN Nixon Napitulu berdiskusi mengenai strategi program 3 juta rumah per tahun. Pertemuan ini menunjukkan adanya koordinasi yang erat antara pemerintah dan BTN dalam upaya mewujudkan target ambisius tersebut. Melalui sinergi yang kuat, diharapkan berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam sektor perumahan dapat diatasi secara komprehensif.

Mendorong Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang Terjangkau

Salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah upaya untuk mendorong peningkatan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Nixon Napitulu, Direktur Utama BTN, menyampaikan beberapa masukan dari industri, seperti pengecualian PPN perumahan 11%, penghapusan PPH 2,5%, dan penghapusan retribusi 2,5%. Dengan berbagai keringanan tersebut, diharapkan biaya produksi dari pengembang dapat dikurangi hingga 21%, sehingga harga KPR dapat ditekan dan menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.

Memperluas Akses Pembiayaan Perumahan bagi Sektor Informal

Selain fokus pada pembiayaan formal, BTN juga berupaya untuk memperluas akses KPR bagi sektor informal, yang selama ini kurang terjangkau. Nixon Napitulu menyebutkan bahwa BTN telah memberikan KPR subsidi kepada berbagai profesi di sektor informal, seperti tukang cukur, driver ojek online, pegawai minimarket, hingga marbot Masjid Istiqlal. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat dari berbagai latar belakang dapat memiliki akses yang lebih luas terhadap kepemilikan rumah.

Mewujudkan Program 3 Juta Rumah per Tahun

Menteri Maruarar Sirait menegaskan bahwa fokus utama kementerian saat ini adalah merealisasikan program 3 juta rumah per tahun, yang akan dimulai pada awal 2025. Rinciannya, 2 juta rumah akan dibangun di desa, sedangkan 1 juta rumah akan dibangun di perkotaan. Untuk mewujudkan target yang ambisius ini, Maruarar mengatakan akan dibentuk dua Direktorat Jenderal (Dirjen) yang masing-masing akan fokus pada pembangunan di desa dan perkotaan.Dengan transformasi BTN menjadi Bank Perumahan Rakyat, sinergi yang erat antara pemerintah dan BTN, serta upaya-upaya untuk mendorong KPR yang lebih terjangkau dan memperluas akses pembiayaan bagi sektor informal, diharapkan program 3 juta rumah per tahun dapat terwujud dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
more stories
See more