Pasar
The Fed's Stance on Interest Rates & IHSG's Opening Uncertainty
2024-12-05
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta sedang mengalami perubahan yang menarik. Saat ini, IHSG dibuka cenderung mendatar pada perdagangan sesi I Kamis (5/12/2024), di tengah situasi yang kompleks. Para investor masih mencerna pernyataan ketua bank sentral AS terkait kebijakan suku bunga acuan.
Perubahan Awal dan Transaksi
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka naik tipis 0,09% ke posisi 7.333,27. Namun, setelah beberapa waktu, IHSG cenderung berbalik turun tipis 0,08% ke 7.320,98. Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 994 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 74.225 kali. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas yang cukup tinggi di pasar saham.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pergerakan pasar saham RI pada perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen domestik dan luar negeri. Salah satu faktor penting adalah pidato dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell. Powell menyatakan bahwa perekonomian AS saat ini lebih kuat daripada yang diperkirakan pada September lalu ketika mulai menurunkan suku bunga. Ia juga memberikan sinyal bahwa ia mendukung langkah yang lebih hati-hati dalam pemotongan suku bunga ke depan."Ekonomi AS berada dalam kondisi yang sangat baik dan tidak ada alasan untuk itu tidak berlanjut. Risiko penurunan di pasar tenaga kerja tampaknya lebih kecil, pertumbuhan jelas lebih kuat dari yang kami duga, dan inflasi sedikit lebih tinggi," kata Powell dalam acara New York Times.Data Ekonomi dan Dampak
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang menjadi ukuran utama inflasi AS, telah berjalan stagnan di kisaran 2,6%-2,8% sejak Mei, jauh di atas target 2% bank sentral. Meskipun para pejabat The Fed optimis bahwa tekanan harga akan mereda, mereka tetap ingin melihat bukti konkret sebelum melanjutkan pemotongan suku bunga lebih jauh.Sementara itu, data ekonomi lainnya menunjukkan hasil yang beragam. Penjualan otomotif AS di November mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun, menunjukkan konsumsi tetap kuat. Namun, survei bisnis utama menunjukkan beberapa pendinginan di sektor jasa, dengan kekhawatiran tentang tarif impor baru yang dapat meningkatkan harga.Powell menekankan bahwa keputusan kebijakan The Fed saat ini sepenuhnya didasarkan pada kondisi ekonomi saat ini, bukan pada kebijakan yang mungkin diterapkan di masa depan.CNBC INDONESIA RESEARCH(chd/chd)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-anNext ArticleAda Kabar Baik Dari AS, IHSG Dibuka Menguat Lagi