Dalam rangka memperkuat posisi perusahaan di pasar modal, GoTo terus melakukan pembelian kembali sahamnya (buyback) pada Desember 2024. Tindakan ini merupakan kelanjutan dari program yang telah dimulai sejak Juni 2024. Menurut laporan resmi perseroan, jumlah saham treasuri meningkat signifikan hingga akhir Desember, mencapai lebih dari 20 miliar saham. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 3,32 miliar saham dibandingkan dengan bulan November sebelumnya.
Analisis pasar menunjukkan bahwa harga rata-rata saham GoTo di Desember berada di kisaran Rp72 per saham, sehingga diperkirakan perusahaan mengeluarkan dana sekitar Rp239 miliar untuk aksi buyback ini. Hasilnya, porsi saham treasuri naik menjadi 1,70% dari total saham yang beredar, meningkat dari 1,42% pada akhir November. Sentimen positif ini juga tercermin dalam performa saham GoTo yang menguat 1,25% pada penutupan perdagangan awal Januari 2025, mencapai level Rp81 per saham.
Peningkatan ini bukan hanya sekadar angka; ini adalah bukti kepercayaan investor yang semakin kuat terhadap fundamental dan prospek GoTo. Sejak mendapat persetujuan pemegang saham pada Juni 2024, perusahaan secara konsisten melaksanakan program buyback dengan total nilai US$200 juta atau setara dengan Rp3,2 triliun. Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, menyebut bahwa buyback ini menunjukkan kepiawaian manajemen dalam mengambil keputusan strategis.
Komitmen ini bertepatan dengan perbaikan kinerja operasional GoTo, termasuk pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan menjadi positif. Ini menandakan bahwa arus kas operasional perusahaan sudah sangat baik, memungkinkan reinvestasi likuiditas ekstra untuk pertumbuhan bisnis dan peningkatan nilai bagi pemegang saham. Dengan kepemimpinan Patrick Walujo, GoTo terus menunjukkan langkah-langkah strategis yang tepat untuk memacu perkembangan perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor.