Bergabungnya Indonesia ke dalam aliansi Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pasar modal Tanah Air. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa ini akan memungkinkan aliran investasi dari negara-negara anggota BRICS masuk ke Indonesia, yang pada gilirannya dapat meningkatkan aktivitas ekonomi domestik. Meski ada potensi tantangan geopolitik, BEI percaya bahwa kolaborasi antar pihak terkait akan mampu mengatasi hambatan tersebut.
Sebelumnya, BEI telah menjalin kerja sama dengan Hong Kong Exchanges and Clearing Limited (HKEX) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat posisi pasar modal Indonesia di kancah global dan membuka peluang baru serta pengembangan produk-produk inovatif. Kolaborasi ini juga mencakup upaya promosi keuangan berkelanjutan melalui inisiatif ESG dan pengembangan pasar karbon.
Bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok BRICS diprediksi akan membawa peluang investasi baru. Dengan adanya akses ke pasar-pasar besar seperti China dan India, diperkirakan akan ada peningkatan aliran modal asing ke Indonesia. Ini tidak hanya akan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik tetapi juga memberikan kesempatan bagi perusahaan lokal untuk berekspansi secara internasional.
Dalam konteks lebih luas, partisipasi Indonesia di BRICS dapat membuka pintu bagi berbagai sektor ekonomi, mulai dari manufaktur hingga teknologi. Aliran investasi dari negara-negara BRICS diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memacu inovasi. Meskipun demikian, tantangan geopolitik tidak bisa diabaikan. Namun, BEI optimistis bahwa melalui kolaborasi dan sinergi, hambatan-hambatan ini dapat diatasi dengan baik. Dengan demikian, potensi ekonomi Indonesia dapat dioptimalkan secara maksimal.
Bursa Efek Indonesia telah memperluas jangkauannya dengan menjalin kerjasama strategis dengan Hong Kong Exchanges and Clearing Limited (HKEX). Penandatanganan MoU antara kedua institusi ini bertujuan untuk memperkuat posisi pasar modal Indonesia di mata dunia. Kolaborasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk pengembangan produk baru, implementasi praktik terbaik internasional, dan eksplorasi peluang bisnis di masa depan.
Kerjasama ini juga berfokus pada pengembangan keuangan berkelanjutan melalui inisiatif ESG dan pasar karbon. HKEX, sebagai salah satu pusat keuangan internasional terkemuka, memiliki banyak pengalaman yang dapat dibagikan kepada BEI. Melalui pertemuan rutin antara eksekutif senior dari kedua belah pihak, diharapkan pemahaman tentang pengembangan produk baru dan praktik terbaik dapat ditingkatkan. Selain itu, kolaborasi ini juga akan membantu memenuhi kebutuhan pelaku pasar yang selalu berkembang di kedua negara, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.