Pada akhir perdagangan Jumat, 10 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kenaikan yang signifikan setelah beberapa hari sebelumnya cenderung stagnan. IHSG ditutup di posisi 7.088,87 dengan penguatan 0,34%. Nilai transaksi mencapai Rp 8,6 triliun, melibatkan lebih dari 18 miliar saham yang diperdagangkan. Sektor energi dan bahan baku menjadi penyokong utama, sementara investor asing seperti Qatar juga berkontribusi melalui program perumahan terjangkau. Meski demikian, pasar masih memantau sentimen eksternal, terutama data ekonomi AS.
Di tengah peningkatan IHSG, sektor energi dan bahan baku memainkan peran penting dalam mendukung performa pasar. Sektor ini mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,46% dan 2,23%. Emiten energi baru terbarukan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), menjadi salah satu penyokong terbesar dengan kontribusi 8,6 indeks poin. Selain itu, masuknya dana asing ke pasar saham Indonesia juga memberikan dorongan positif. Berdasarkan data pasar kemarin, asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp 38,84 miliar, meskipun ada sedikit net sell di pasar tunai dan negosiasi.
Selain faktor internal, investasi asing menjadi pendorong lain bagi perekonomian Indonesia. Investor Qatar telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia untuk membangun satu juta rumah terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah. Proyek ini merupakan bagian dari program pembangunan tiga juta rumah per tahun yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Qilaa International Group akan bertindak sebagai kontraktor dan membiayai proyek tersebut, sementara pemerintah menyediakan lahan prioritas di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Langkah ini diharapkan dapat mendukung program perumahan pemerintah dan mengurangi ketergantungan pada Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA).
Berita positif tentang investasi asing tidak hanya datang dari Qatar. Sebelumnya, Uni Emirat Arab (UEA) juga berencana bekerja sama untuk membangun satu juta rumah terjangkau. Namun, pasar masih waspada terhadap sentimen eksternal, terutama dari Amerika Serikat (AS) dan China. Pekan ini sangat sibuk dengan seputar data ekonomi AS, termasuk Non-Farm Payroll (NFP) yang menjadi indikator penting kesehatan ekonomi AS. Data NFP November mencatat kenaikan hingga 227.000 pekerjaan, naik signifikan dari bulan sebelumnya. Pasar berharap NFP Desember 2024 akan mendingin dengan pertumbuhan yang lebih landai di 160.000 pekerjaan, sementara tingkat pengangguran diprediksi tetap stabil di 4,2%.
Kenaikan IHSG pada akhir perdagangan Jumat menunjukkan adanya optimisme di kalangan investor. Dorongan dari sektor energi dan bahan baku serta masuknya dana asing telah membantu meningkatkan performa pasar. Selain itu, program perumahan terjangkau yang didukung oleh investor asing seperti Qatar dan UEA menambah daya tarik investasi di Indonesia. Meski demikian, pasar tetap memantau sentimen eksternal, terutama data ekonomi AS, yang dapat berdampak signifikan pada volatilitas pasar jangka pendek.