Pasar
IHSG Berbalik Koreksi, Bank Raksasa Menjadi Tekanan
2024-12-18
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan yang menarik pada akhir perdagangan sesi I Rabu (18/12/2024). Setelah sempat menunjukkan kenaikan sebelum pengumuman keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) hari ini, IHSG kembali berbalik ke koreksi.

Perubahan IHSG dan Dampak Suku Bunga

Persebaran IHSG pada Pukul 12:00 WIB

Pada pukul 12:00 WIB, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,59% dan berada pada posisi 7.115,83. IHSG kembali berada di level psikologis 7.100 setelah sementara pulih ke level psikologis 7.200 pada awal sesi I hari ini. Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini mencapai sekitar Rp4,8 triliun dengan melibatkan 8,1 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 562.771 kali. Ada 192 saham yang menguat, 368 saham yang melemah, dan 226 saham yang cenderung stagnan.

Sektor-Sektor yang Berada di Zona Merah

Tercatat seluruh sektor kembali berada di zona merah pada hari ini. Sektor transportasi menjadi yang paling parah dan menjadi penekan IHSG terbesar, mencapai 1,29%. Ini menunjukkan kondisi yang cukup serius di sektor tersebut.

Penekan IHSG oleh Emiten Perbankan

Dua emiten perbankan raksasa menjadi penekan utama IHSG pada sesi I hari ini. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencapai 15,6 indeks poin dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 3,3 indeks poin. Ini menunjukkan pengaruh yang signifikan dari perbankan dalam perubahan IHSG.

Penekan IHSG oleh Emiten Lainnya

Selain dua saham perbankan raksasa, emiten raksasa batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membebani IHSG sebesar 3 indeks poin dan emiten konsumer PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar 2,9 indeks poin. Ini menunjukkan bahwa berbagai sektor dapat mempengaruhi IHSG secara berbeda.

Wait and See Investor dan Keputusan BI

IHSG berbalik merana di tengah wait and see investor sebelum keputusan suku bunga acuan terbaru BI. Para pelaku pasar menantikan apakah BI akan memangkas suku bunga atau kembali menahan suku bunganya. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) diselenggarakan pada Selasa dan Rabu pekan ini (17-18 Desember 2024). Konsensus CNBC Indonesia dari 15 lembaga/institusi mayoritas memproyeksikan bahwa BI akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75%. Namun, ada juga sebagian lembaga atau sebanyak enam institusi yang memproyeksi bahwa BI akan kembali menahan suku bunganya di level 6%.

Keputusan Suku Bunga AS Federal Reserve

Pasar juga menanti keputusan suku bunga acuan terbaru bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada Kamis dini hari nanti. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga seperempat poin lagi. Keputusan ini akan menandai pemotongan suku bunga tiga kali berturut-turut. Sejauh ini, The Fed tampaknya telah bergerak perlahan karena mereka mengkalibrasi ulang kebijakan setelah dengan cepat menaikkan suku bunga ketika inflasi mencapai titik tertinggi dalam 40 tahun. Berdasarkan perangkat FedWatch, peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan bulan ini adalah 95,4% untuk turun 25 basis poin menjadi 4,25%-4,5%.CNBC INDONESIA RESEARCH[email protected]Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(chd/chd)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-an
More Stories
see more