Pasar
IHSG Melemah Dibuka, Tetapi Bangkit Setelah Emiten Prajogo
2024-12-06
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan yang menarik. Setelah dibuka cenderung melemah, IHSG akhirnya bangkit dan mencapai level 7.339,53. Ini terjadi setelah sehari sebelumnya mengalami pelemahan. Data ekonomi domestik dan global juga menjadi faktor penting dalam pergerakan IHSG.

Perubahan IHSG: Dampak dari BI dan Data Ekonomi

Penguatan IHSG setelah Data Ekonomi

IHSG menguat setelah rilis data cadangan devisa domestik yang turun hingga US$ 1 miliar dibandingkan posisi sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2024 mencapai US$150,2 miliar. Jumlah ini setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka tersebut jauh melampaui standar kecukupan internasional.Persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi nasional, ditambah daya tarik imbal hasil investasi yang kompetitif, semakin memperkokoh daya tahan ekonomi. BI juga senantiasa mempererat sinergi dengan Pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal.

Sektor-sektor yang Menopang IHSG

Lima dari 10 sektor saham menjadi penopang dan berada di zona hijau. Sektor Utilities menjadi pendorong terkuat dengan kenaikan sebesar 4,48%. Sektor Real Estate menguat sebesar 3,65%, diikuti oleh sektor energy dan Basic Materials yang naik 0,74% dan 0,66%, kemudian diikuti sektor Industrials yang menguat 0,38%.Saham-saham kapitalisasi besar seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga menjadi motor utama penguatan IHSG.

Perspekif Pergerakan Pasar Modal

Dari Amerika Serikat, fokus pasar tertuju pada data ketenagakerjaan non-pertanian (non-farm payroll) dan tingkat pengangguran periode November 2024 yang dijadwalkan rilis malam ini. Pada bulan sebelumnya, data ketenagakerjaan AS hanya mencatat penambahan 12 ribu pekerjaan, jauh di bawah ekspektasi. Tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,1%, dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sedikit menurun. Hasil data ini akan menjadi acuan untuk memprediksi arah kebijakan moneter The Fed ke depan, sehingga berpotensi mempengaruhi pergerakan pasar global, termasuk IHSG.Masih dari sisi domestik, pasar juga dihadapkan pada sentimen kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% untuk barang mewah yang rencananya akan diberlakukan mulai tahun depan. Barang-barang seperti mobil, apartemen, dan rumah mewah akan dikenakan tarif pajak baru ini. Sementara itu, barang-barang pokok dan layanan yang berkaitan langsung dengan masyarakat tetap dikenakan tarif PPN sebesar 11%.
More Stories
see more