Pasar
IHSG Membuka 1% Lebih, Menunggu Pengumuman Kebijakan Ekonomi
2024-12-16
Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mula bergerak dengan semangat di awal perdagangan Senin (16/12/2024). Hal ini terjadi sebelum pengumuman paket kebijakan ekonomi oleh pemerintah Prabowo-Gibran. Selain itu, kondisi IHSG yang tidak memuaskan juga dipengaruhi oleh sentimen global yang lemah saat investor menanti keputusan suku bunga bank sentral pada pekan ini.
Dampak Ekonomi pada Pasar Saham Indonesia
Pengumuman Kepatuhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Presiden Prabowo Subianto bersama beberapa menteri akan membahas nasib kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) besok. Menteri-menteri yang diundang termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. Airlangga menyatakan, tidak hanya PPN yang akan diumumkan, tetapi juga sederet kebijakan perekonomian lainnya. Landasan hukumnya meliputi Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan.Dalam pembukaan perdagangan hari ini, IHSG menunjukkan perkembangan positif. IHSG ambruk 1,49% ke posisi 7.217 dalam tiga puluh menit pertama perdagangan sesi I. Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 806 miliar dengan volume transaksi mencapai 822 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 73.951 kali. Pergerakan pasar saham RI pada perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen dari China dan dari dalam negeri.Data Ekonomi Nasional dan Internasional
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan beserta data ekspor dan impor periode November 2024. Surplus neraca perdagangan diproyeksi masih akan berlanjut pada November 2024. Namun, surplus diproyeksi akan menyusut karena tingginya impor. Sebelumnya, BPS mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencapai US$ 2,48 miliar, melanjutkan capaian surplus pada September 2024 sebesar US$ 3,23 miliar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada November 2024 akan mencapai US$ 2,21 miliar. Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan Oktober 2024.Dari mitra dagang terbesar RI, China juga akan merilis beberapa data ekonomi. Pada hari ini, China akan merilis produksi industri China secara tahunan sejak periode Januari hingga November 2024. Sebelumnya terpantau produksi industri China hingga Oktober 2024 tercatat 5,8%. Angka tersebut bergerak stagnan dari periode September 2024 yang juga tercatat 5,8%. Selain itu, China juga akan merilis tingkat pengangguran periode November 2024. Sebelumnya tingkat pengangguran di China menurun pada periode Oktober 2024 sebesar 5%, dari 5,1% pada periode September 2024. Selain itu juga terdapat rilis data penjualan ritel China periode November 2024. Sebelumnya penjualan ritel di China mengalami lonjakan pada periode Oktober menjadi 4,8% dari sebelumnya 3,2% dari periode September 2024.Keputusan Suku Bunga Bank Sentral
Yang utama, investor menanti keputusan suku bunga terbaru Bank Indonesia (BI) dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Kepastian prospek suku bunga The Fed akan dinanti pasar pada pertemuan FOMC meeting yang akan berlangsung pada Selasa dan Rabu. Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia (BI) juga menggelar rapat yang akan menentukan arah kebijakan moneternya.CNBC INDONESIA RESEARCH(chd/chd)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-anNext ArticleIHSG Balik Arah Ke Zona Merah, Investor Mulai Profit Taking