Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Berdiri di Pos Red pada Hari Ini
2024-11-29
Jakarta, CNBC Indonesia – Pada hari Jumat (29/11/2024), IHSG terbuka dengan warna merah. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,85% dan meninggalkan level 7.200, menjadi 7.138,606. Dalam transaksi tersebut, sebanyak 153 saham naik, 297 saham turun, dan 180 saham tidak bergerak.
Pergerakan IHSG: Dampak Global dan Domestik
Persebaran Saham pada IHSG
Pada pukul 09.28 WIB, nilai transaksi di IHSG telah mencapai Rp2,85 triliun dengan melibatkan 4,44 miliar saham dalam 238.907 traksaksi. Hal ini menunjukkan aktivitas transaksi yang cukup tinggi di pasar saham tersebut.Sementara itu, IHSG yang kembali merosot ke zona merah juga berhubungan dengan kondisi bursa Asia pagi ini. Dilansir dari CNBC International, Kospi Korea Selatan menjadi peringkat pertama dalam kerugian di wilayah ini, turun 1,38%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq mengalami penurunan lebih dari 1%.Pergerakan Saham di Pasar Asing
Nikkei 225 Jepang turun 0,72% setelah rilis data inflasi, dan Topix berbasis luas turun 0,50%. S&P/ASX 200 Australia juga turun 0,52%. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 19,455, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 19,366.96.Sentimen global dan domestik memiliki pengaruh yang signifikan pada pasar domestik ini. Pada tingkat global, eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina menjadi perhatian utama. Rusia kembali meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina, menargetkan infrastruktur energi di berbagai wilayah seperti Odesa, Kharkiv, dan Rivne. Ancaman perang nuklir yang masih terbuka memperburuk situasi ini, meskipun intelijen AS menilai ancaman ini kecil kemungkinannya. Ketidakpastian geopolitik terus membebani pasar global.Dari sisi domestik, pelemahan IHSG kemungkinan dipicu oleh aksi jual saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Saham ADRO mengalami penurunan signifikan hingga 24,80% ke level Rp2.760 per lembar pada perdagangan sebelumnya (28/11/2024), dan pada pembukaan hari ini ADRO kembali turun hingga 21,01% menjadi Rp2.180 per lembar. Langkah investor untuk merealisasikan keuntungan pasca pembagian dividen dengan yield mencapai 36,05% memberikan tekanan pada saham berkapitalisasi besar seperti ADRO dan memberikan dampak negatif terhadap pergerakan IHSG secara keseluruhan.Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024
Selain itu, perhatian investor tertuju pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang digelar hari ini. Dalam acara yang bertema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”, Bank Indonesia diharapkan memberikan pandangan terkait kebijakan moneter dan stabilitas nilai tukar rupiah. Dinamika kebijakan ini menjadi salah satu fokus utama pasar mengingat tekanan terhadap rupiah belakangan ini akibat sentimen global. Nilai tukar yang fluktuatif dapat mempengaruhi kepercayaan investor terhadap aset-aset berbasis rupiah, termasuk pasar saham.Selain itu, net foreign sell yang terjadi dalam satu pekan terakhir, mencapai Rp3,09 triliun, menjadi sinyal bahwa pelaku pasar asing sedang menarik investasinya dari pasar saham Indonesia. Kondisi ini memberikan tekanan tambahan pada IHSG, yang kemungkinan besar akan sulit bertahan di atas level 7.200 jika tren negatif terus berlanjut.Dengan kombinasi sentimen global yang penuh ketidakpastian dan dinamika domestik yang membebani, investor perlu waspada terhadap pergerakan pasar dalam waktu dekat.CNBC INDONESIA RESEARCH(mkh/mkh)Saksikan video di bawah ini:Video: Menguat Lebih dari 1% di Awal Pekan, IHSG Tembus Level 7.300Next ArticlePotret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an