Pada perdagangan awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona positif. Meskipun masih bertahan di level 7.100-an, IHSG menunjukkan peningkatan sebesar 0,22% pada hari Senin. Nilai transaksi yang mencapai Rp 10,63 triliun menunjukkan adanya aktivitas pasar yang cukup tinggi, dengan lebih dari 19 miliar saham yang diperdagangkan. Investor asing menjadi salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan indeks, meskipun mereka juga melakukan beberapa penjualan bersih. Berikut ini adalah rincian lebih lanjut tentang pergerakan pasar dan saham-saham pilihan investor asing.
Pada sesi perdagangan Senin, indeks saham utama di Jakarta mengalami penguatan setelah ditutup di angka 7.170,74, naik sebesar 0,22%. Pergerakan ini terjadi di tengah nilai transaksi yang cukup besar, mencapai sekitar Rp 10,63 triliun. Aktivitas perdagangan melibatkan hampir 19,57 miliar saham yang dipertukarkan sebanyak 1,2 juta kali. Meski demikian, investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp 276,27 miliar di seluruh pasar, namun tetap memberikan dukungan kepada beberapa saham tertentu.
Saham-saham yang mendapat minat kuat dari investor asing antara lain Bank Central Asia (BBCA), GoTo Gojek Tokopedia (GOTO), dan Amman Mineral Internasional (AMMN). BBCA menduduki posisi teratas dengan pembelian bersih sebesar Rp 799,71 miliar, diikuti oleh GOTO dengan Rp 106,73 miliar, dan AMMN dengan Rp 15,19 miliar. Beberapa saham lainnya yang juga mendapatkan perhatian adalah Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), Medikaloka Hermina (HEAL), Petrosea (PTRO), Bukalapak (BUKA), Panin Financial (PNLF), Telkom Indonesia (TLKM), dan Sarana Menara Nusantara (TOWR).
Berdasarkan data yang tersedia, dapat dilihat bahwa meskipun ada penjualan bersih oleh investor asing secara keseluruhan, mereka tetap memilih beberapa saham strategis untuk dibeli. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pasar mengalami fluktuasi, ada sejumlah perusahaan yang masih dipandang memiliki prospek positif oleh pelaku pasar. Selain itu, volume transaksi yang tinggi menunjukkan adanya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.