Kondisi pasar keuangan Indonesia tetap stabil meskipun menghadapi pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Kepala Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa perekonomian domestik Indonesia cukup kuat untuk menghadapi perubahan politik global. Meski tantangan ekonomi global masih ada, kedua lembaga ini berharap dampak negatif bisa diminimalisir dengan fokus pada indikator makroekonomi.
Menurut penilaian terbaru, kondisi ekonomi Indonesia dinyatakan cukup tangguh untuk menghadapi berbagai sentimen global. Pihak OJK menekankan bahwa perekonomian nasional telah menunjukkan kekuatan fundamental yang solid. Fokus utamanya adalah memperkuat pertumbuhan ekonomi domestik agar tidak terlalu bergantung pada faktor eksternal.
Mahendra Siregar, Kepala Komisioner OJK, menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia telah menunjukkan ketahanan yang baik dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun sulit untuk memprediksi dampak internasional secara pasti, dia yakin bahwa langkah-langkah penguatan ekonomi domestik dapat membantu mengurangi risiko. Dia juga berharap bahwa pemimpin dunia seperti AS akan berfokus pada kesejahteraan masyarakat global, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dengan demikian, harapannya adalah bahwa hubungan ekonomi antar negara dapat tetap harmonis dan saling menguntungkan.
Dalam situasi yang dinamis ini, BEI menyarankan para investor untuk melihat lebih dekat pada indikator makroekonomi sebagai acuan dalam membuat keputusan investasi. Indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi salah satu barometer penting yang mencerminkan sentimen pasar secara keseluruhan. Data terkini menunjukkan bahwa IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,29% pada hari perdagangan tersebut.
Iman Rachman, Direktur Utama BEI, menambahkan bahwa gerakan indeks dapat memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana pasar bereaksi terhadap berita-berita besar seperti pelantikan presiden. Ia menekankan pentingnya memahami data-data makroekonomi untuk membantu investor membuat keputusan yang tepat. Selain itu, kapitalisasi pasar yang mencapai Rp12.515,4 triliun menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia. Ini menandakan bahwa meski ada ketidakpastian global, pasar Indonesia tetap menarik bagi para pelaku investasi.