Pasar
Inflasi AS Mengancam Stabilitas Rupiah
2024-11-14
Kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS) telah berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal ini menjadi perhatian bagi Indonesia, mengingat potensi kenaikan suku bunga The Fed yang dapat memicu capital outflow dan mengurangi ruang bagi Bank Indonesia untuk memangkas BI rate.

Menjaga Stabilitas Ekonomi di Tengah Gejolak Global

Rupiah Tertekan Kenaikan Inflasi AS

Rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS setelah data inflasi AS menunjukkan kenaikan dibandingkan periode sebelumnya. Pada perdagangan hari ini, Kamis (14/11/2024), rupiah dibuka melemah 0,16% di angka Rp15.795/US$ dan bahkan sempat terpuruk ke Rp15.840/US$ dalam waktu kurang dari lima menit sejak perdagangan dibuka. Posisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang menguat tipis 0,03%.Pergerakan rupiah hari ini tampaknya akan dipengaruhi oleh sentimen dari eksternal, khususnya setelah AS merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mengalami kenaikan. Kemarin malam, inflasi AS kembali terjadi dan lebih tinggi dibandingkan periode September 2024, yakni mencapai 2,6% secara tahunan (yoy) dari 2,4% di bulan sebelumnya. Kenaikan ini adalah yang pertama dalam tujuh bulan terakhir, karena sejak Maret-September 2024, inflasi terus melandai.

Potensi Kenaikan Suku Bunga The Fed

Bagi Indonesia, kenaikan inflasi ini menjadi alarm bahaya. Jika inflasi AS terus menanjak naik, maka peluang bank sentral AS (The Fed) memangkas suku bunga secara agresif akan musnah. Kondisi ini bisa memicu capital outflow serta mengurangi ruang bagi Bank Indonesia untuk memangkas BI rate.Apabila The Fed memilih menahan suku bunganya atau bahkan kembali bersikap hawkish, dolar AS kemungkinan akan semakin menguat. Hal ini berpotensi mengancam stabilitas rupiah dan arus modal di Indonesia, mengingat investor cenderung memindahkan dana mereka ke aset berdenominasi dolar yang dianggap lebih aman.

Menjaga Stabilitas Ekonomi Nasional

Dalam situasi ini, pemerintah dan otoritas moneter perlu bekerja sama untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:1. Memantau perkembangan inflasi dan suku bunga global secara cermat, serta mengambil tindakan preemptif untuk memitigasi dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.2. Memperkuat koordinasi antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dalam mengelola kebijakan moneter dan fiskal, sehingga dapat mendukung stabilitas nilai tukar dan daya beli masyarakat.3. Mendorong diversifikasi sumber pembiayaan dan investasi, serta memperkuat ketahanan sektor keuangan, agar dapat meredam gejolak eksternal.4. Meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui reformasi struktural, sehingga Indonesia dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global.Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan Indonesia dapat menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak global dan melindungi kesejahteraan masyarakat.
More Stories
see more