Pasar
Inflasi AS Tumbuh Sesuai Prediksi, Bursa Asia Dibuka Menguat
2024-12-12
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan Kamis (12/12/2024), mayoritas bursa Asia-Pasifik terbuka dengan kondisi yang kuat. Inflasi Amerika Serikat (AS) mengalami pertumbuhan sesuai harapan pasar. Pada pukul 08:30 WIB, indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami kenaikan sebesar 1,8%. Hang Seng di Hong Kong naik 0,29%, Shanghai Composite di China sedikit naik 0,03%, Straits Times di Singapura sedikit bertambah 0,04%, dan KOSPI di Korea Selatan mengalami penurunan 0,53%. Namun, indeks ASX 200 di Australia sedikit melemah 0,03% pada pagi hari ini. KOSPI mulai bergerak perlahan dalam dua hari terakhir, meskipun gejolak politik di Negara Ginseng belum berubah.

Polisi Menggeledah Kantor Presiden Korea Selatan

Kabar terbaru menunjukkan bahwa polisi menggeledah kantor Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. Ini merupakan bagian dari penyelidikan terkait deklarasi darurat militer yang kontroversial. Gejolak juga terjadi ketika eks Menteri Pertahanan Korea Selatan mencoba bunuh diri dan Komisaris Polisi Nasional ditangkap. Dilansir Reuters pada Rabu kemarin, polisi melakukan penggeledahan di kantor Yoon di tengah meningkatnya penyelidikan atas upayanya memberlakukan darurat militer pada 3 Desember lalu. Penggeledahan ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat keamanan kepresidenan, meskipun Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan menolak memberikan pernyataan resmi. Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa surat perintah penggeledahan menyebut Yoon sebagai subjek utama penyelidikan. Yonhap juga melaporkan bahwa Yoon tidak berada di kompleks kantor kepresidenan saat penggeledahan berlangsung. Presiden, yang telah meminta maaf di televisi nasional pada Sabtu sebelumnya, belum muncul di depan publik sejak itu. Ia juga dilarang meninggalkan negara dan menjadi subjek penyelidikan pidana, meskipun belum ditahan atau diperiksa.

Data Pekerjaan di Australia

Dari Australia, pasar menilai data pekerjaan. Data menunjukkan tingkat pengangguran negara itu turun menjadi 3,9% pada November, dari sebelumnya tumbuh 4,1% pada Oktober lalu. Sebuah jajak pendapat ekonom dari Reuters memperkirakan tingkat tersebut akan naik menjadi 4,2%. Ini memberikan dampak pada kondisi pasar di Australia.

Pergerakan Bursa AS dan Asia-Pasifik

Pergerakan bursa Asia-Pasifik pada hari ini cenderung mengikuti bursa AS, Wall Street kemarin. Indeks S&P 500 melesat 0,82% dan Nasdaq Composite melejit 1,76%. Sayangnya, indeks Dow Jones ditutup melemah 0,22%. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 2,6%. Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), IHK AS pada November lalu tumbuh 0,3%, dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 0,2%. Data IHK AS pada bulan lalu, baik secara tahunan dan bulanan sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Konsensus pasar Trading Economics sebelumnya memperkirakan IHK AS pada November tumbuh 2,7% (yoy) dan 0,3% (mtm). Adapun inflasi inti, tidak termasuk biaya pangan dan energi tumbuh 3,3% (yoy) pada November lalu, masih sama dengan periode Oktober lalu yang juga tumbuh 3,3% dan juga sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya. Sedangkan IHK inti bulanan tumbuh 0,3% (mtm) pada November 2024, sama seperti pada Oktober 2024 yang juga tumbuh 0,3% dan angka IHK inti bulanan juga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. Dengan tumbuhnya inflasi sesuai prediksi, maka pasar berharap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman jangka pendeknya sebesar seperempat poin persentase saat pertemuan terakhirnya di tahun ini yakni pada 18 Desember. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, probabilitas pasar yang memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed pada pertemuan pekan depan nyaris mencapai 100%, yakni naik menjadi 98,6%, dari sebelumnya sekitar 86% pada Selasa kemarin.
More Stories
see more