Gaya Hidup
Kekuatan Ekonomi Israel di Tengah Konflik Panjang dengan Palestina
2025-01-14

Di tengah sejarah konflik yang panjang antara Israel dan Palestina, ekonomi Israel tetap kokoh dan bahkan terus berkembang. Meskipun banyak negara yang mengalami penurunan ekonomi akibat perang, Israel mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara paling makmur di dunia. Pertumbuhan ekonomi Israel mencapai 2,5% pada paruh pertama tahun 2024, menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Rahasia kekuatan ekonomi ini berakar pada pendidikan tinggi tenaga kerja, kemajuan teknologi, dan lokasi strategis. Industri manufaktur yang maju serta investasi besar dalam riset dan pengembangan telah menjadi kunci utama kesuksesan ekonomi Israel.

Berbeda dari negara-negara Timur Tengah lainnya yang bergantung pada minyak bumi, Israel fokus pada industri manufaktur sejak 1970-an. Kemunculan industri-industri seperti pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat membantu memperkuat fondasi ekonomi. Eksodus para ahli dari Eropa selama Perang Dunia II turut berkontribusi signifikan pada perkembangan industri ini. Di era 1980-an, migrasi dari Silicon Valley membawa teknologi dan inovasi baru, sementara gelombang imigran terampil dari bekas Uni Soviet pada 1990-an semakin memperkaya sumber daya manusia Israel.

Sektor teknologi menjadi tulang punggung ekonomi Israel, menyumbang hingga 70% produk industri pada tahun 2006. Banyak perusahaan teknologi global seperti Microsoft, IBM, dan Intel mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di Israel. Pendapatan dari pajak, devisa, dan royalti paten memberikan kontribusi besar bagi perekonomian. Selain itu, Israel juga mendapat dukungan finansial untuk riset dan teknologi dari berbagai negara, termasuk AS, Kanada, Italia, Austria, Perancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.

Meski memiliki sejarah konflik dengan Palestina, Israel menjalin hubungan erat dengan beberapa negara Arab. Baru-baru ini, Israel menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Emirat Arab (UEA) di Dubai. Perjanjian ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara dan menjadi bukti bahwa Israel dapat membangun kolaborasi ekonomi yang kuat meski menghadapi tantangan geopolitik.

Pertumbuhan ekonomi Israel yang stabil menunjukkan bahwa negara tersebut mampu mengatasi berbagai tantangan melalui inovasi dan diversifikasi ekonomi. Keberhasilan ini tidak hanya didorong oleh faktor internal seperti pendidikan dan teknologi, tetapi juga oleh dukungan internasional dan strategi diplomasi ekonomi yang efektif. Dengan demikian, Israel terus menunjukkan ketahanan ekonominya di tengah situasi geopolitik yang kompleks.

More Stories
see more