Pada akhir pekan lalu, sebuah peristiwa tragis terjadi di daerah Selorejo, Sodo, Paliyan, Gunungkidul. Seorang warga berusia 53 tahun bernama Musri dinyatakan meninggal dunia setelah mengonsumsi serangga yang diduga beracun. Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang keamanan konsumsi belalang bulus atau belalang setan, serta dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Pada hari Sabtu (3/12), dalam suasana musim penghujan yang mendominasi wilayah Yogyakarta, Musri dan suaminya memutuskan untuk mencoba hidangan tidak biasa. Mereka mengonsumsi belalang bulus, serangga yang biasanya dianggap sebagai hama pertanian. Dua hari kemudian, Musri jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Insiden ini menarik perhatian masyarakat setempat dan otoritas setempat.
Serangga yang menjadi pusat perhatian, Aularches miliaris, telah lama diteliti oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada. Serangga ini memiliki mekanisme pertahanan diri unik dengan mengeluarkan cairan berbau menyengat. Meski demikian, penelitian menunjukkan bahwa cairan tersebut sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kasus Musri menimbulkan keraguan baru tentang potensi bahaya lain yang mungkin belum diketahui.
Aularches miliaris dapat ditemukan di beberapa wilayah di Yogyakarta, termasuk daerah Dlingo di Kabupaten Bantul. Serangga ini dikenal dengan gerakan lambat dan kemampuan melompat rendah, sehingga mudah ditangkap. Warna tubuhnya yang cerah membuatnya tampak mencolok, namun juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang tertarik pada serangga eksotis.
Kejadian ini menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat tentang jenis-jenis serangga dan potensi bahayanya. Kedepannya, edukasi tentang hewan-hewan liar dan hama pertanian perlu ditingkatkan agar insiden serupa dapat dicegah.
Dari perspektif jurnalis, peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran masyarakat tentang risiko konsumsi serangga liar. Kasus Musri bukan hanya tragedi pribadi, tetapi juga pelajaran berharga tentang bagaimana kita harus lebih berhati-hati dalam memilih sumber makanan, terutama yang berasal dari alam liar. Edukasi yang tepat dan informasi yang akurat sangat diperlukan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.