Berlatar di SMK Yusung, sebuah sekolah yang dikenal dengan banyak siswa bermasalah, kisah ini berpusat pada Yoon Ga Min, seorang siswa yang selalu mendapat nilai rendah dan merasa putus asa. Meski penampilannya rapi dan terlihat seperti siswa teladan, ia sering merasa tertekan dengan kondisi akademiknya. Untuk mengatasi hal ini, Yoon memutuskan membentuk kelompok belajar bersama teman-temannya. Tujuannya adalah saling mendukung dan meningkatkan prestasi akademik mereka.
Perjalanan mereka tidak mudah. Setiap kali anggota kelompok menghadapi masalah, Yoon harus berjuang melindungi mereka. Meskipun memiliki kemampuan bertarung yang baik, Yoon tetap bertekad memperbaiki nilainya. Ia berusaha keras dalam belajar dan berjuang melawan berbagai rintangan. Namun, meski telah berusaha giat, hasil rapor tetap mengecewakan, memicu kemarahan dan frustrasi dalam dirinya.
Melalui cerita ini, kita diajak menyaksikan bagaimana Yoon menghadapi tantangan akademik dan emosionalnya. Meskipun ia sering merasa putus asa, semangatnya untuk sukses tak pernah pudar. Drama ini menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hanya tentang nilai akademik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mengatasi kesulitan dan tetap teguh pada tujuan.
Yoon belajar bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Dengan dukungan dari teman-temannya dan guru-gurunya, ia mulai melihat peningkatan dalam prestasinya. Cerita ini mengajarkan pentingnya sikap pantang menyerah dan keberanian untuk terus maju, bahkan ketika segala sesuatunya tampak sulit.
Dalam perjalanannya, Yoon bertemu kembali dengan Lee Han Kyung, mantan guru privatnya yang kini menjadi guru sementara di sekolahnya. Hubungan antara Yoon dan Lee penuh intrik, dengan rahasia yang akan terungkap seiring perkembangan cerita. Interaksi mereka memberikan dimensi baru pada cerita, menambah kedalaman emosional dan kompleksitas karakter.
Lee membantu Yoon melihat potensi dirinya yang sebenarnya. Melalui pendekatan yang berbeda, Lee mendorong Yoon untuk lebih percaya diri dan berani mengambil risiko dalam belajar. Ini menjadi titik balik bagi Yoon, yang mulai merasakan peningkatan signifikan dalam prestasinya.
Phi Han Wool, ketua geng di sekolah, menjadi antagonis utama bagi Yoon dan kelompok belajarnya. Phi sering menciptakan situasi yang membuat Yoon dan teman-temannya kesulitan. Konflik ini tidak hanya menambah drama, tetapi juga menguji kekuatan persahabatan dan solidaritas antara anggota kelompok.
Yoon menggunakan keterampilan bela dirinya untuk melindungi teman-temannya, namun ia sadar bahwa solusi jangka panjang bukanlah melalui kekerasan. Ia berusaha mencari cara-cara alternatif untuk mengatasi konflik, seperti dialog dan mediasi. Ini mengajarkan pentingnya komunikasi dan pemecahan masalah secara damai.
Drama ini menggambarkan bagaimana individu dapat mengatasi kesulitan melalui dukungan satu sama lain serta menunjukkan bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik. Kisah Yoon Ga Min menginspirasi penonton untuk tidak menyerah pada impian mereka, tidak peduli seberapa sulit rintangan yang dihadapi.
Melalui persahabatan, keberanian, dan kerja sama, Yoon dan teman-temannya menunjukkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berkembang dan sukses. Pesan moral ini sangat kuat dan relevan, mengajak penonton untuk refleksi diri dan motivasi dalam menghadapi tantangan hidup.