Pada hari Senin, 20 Desember 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan dengan kenaikan signifikan meskipun pasar hanya beroperasi selama tiga hari karena libur Natal. Peningkatan ini mengangkat harapan para pelaku pasar untuk fenomena Santa Claus Rally yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun. Meski sentimen pasar cenderung minim, optimisme tetap tinggi dengan nilai transaksi mencapai ratusan miliar rupiah.
Pada awal minggu ini, di tengah suasana liburan Natal yang semarak, bursa saham Indonesia menunjukkan performa yang membanggakan. Di sesi perdagangan pertama pada Senin, 20 Desember 2024, IHSG langsung melesat 1,14% ke level 7.063,66. Ini merupakan kembalinya IHSG ke level psikologis 7.000 setelah beberapa waktu turun. Volume transaksi mencapai 332 juta lembar saham dengan total nilai transaksi sekitar Rp 261 miliar dan frekuensi transaksi mencapai 21.945 kali.
Minggu ini, pasar keuangan Indonesia hanya beroperasi selama tiga hari karena adanya libur Natal pada tanggal 25-26 Desember. Meski demikian, harapan akan terjadinya Santa Claus Rally masih tinggi. Fenomena ini biasanya ditandai dengan reli pasar saham AS pada lima hari terakhir Desember hingga dua hari pertama Januari. Investor ritel yang lebih optimistis mendominasi pasar saat investor institusi besar sedang berlibur.
Berdasarkan data historis selama 10 tahun terakhir, probabilitas IHSG ditutup hijau pada periode ini mencapai 90%. Sentimen global juga positif, dengan diperkirakannya peningkatan indeks keyakinan konsumen AS dari 111,7 pada November menjadi 113 di Desember. Di dalam negeri, pasar mengantisipasi rilis data M2 Money Supply per November 2024 sebagai acuan likuiditas ekonomi.
Dengan kondisi ini, pelaku pasar tetap optimis bahwa IHSG dapat melanjutkan tren positifnya menjelang akhir tahun.
Sebagai seorang jurnalis, saya melihat lonjakan IHSG ini sebagai indikasi kuat bahwa pasar saham Indonesia masih memiliki daya tarik bagi investor. Fenomena Santa Claus Rally yang sering terjadi menjelang akhir tahun memberikan dorongan psikologis yang positif bagi para pelaku pasar. Optimisme ini perlu dipertahankan agar momentum positif dapat berlanjut ke tahun depan.