Berita
Menghadapi Era VUCA: Tantangan dan Peluang bagi Perguruan Tinggi di Abad 21
2025-02-08

Pada era yang dipenuhi dengan ketidakpastian, perguruan tinggi di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga relevansi dan kesiapan menghadapi perubahan. Situasi ini diperparah oleh kompleksitas masalah global seperti perubahan iklim, revolusi industri 4.0, dan pandemi dunia. Mengutip James Anderson, Prof Arif Satria menekankan bahwa keberhasilan lembaga pendidikan tinggi di abad 21 ditentukan oleh kemampuan mereka untuk beradaptasi dan merespons cepat terhadap berbagai disrupsi. Perguruan tinggi harus membangun sikap waspada, siap, dan progresif, serta menerapkan praktik terbaik dan inovatif untuk masa depan.

Kesiapan Masa Depan: Langkah-langkah Strategis Perguruan Tinggi

Di tengah-tengah era yang penuh dengan Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA), perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Trunojoyo Madura (UTM), berupaya untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan mendatang. Dalam konteks ini, para pemimpin akademik seperti Surokim As, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, berperan penting dalam menyusun strategi adaptasi. Di bawah kepemimpinannya, UTM berfokus pada pengembangan inovasi dan kreativitas yang berkelanjutan. Kompleksitas masalah yang datang secara bertubi-tubi, baik di tingkat lokal maupun global, membutuhkan langkah antisipasi yang presisi dan responsif. Perkembangan teknologi yang pesat, seperti otomatisasi, menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi struktur pasar tenaga kerja. Laporan Future of Job 2025 memprediksi peningkatan otomatisasi hingga 47% pada tahun 2025, sementara kontribusi tenaga manusia akan menurun menjadi 53%. Ini menuntut perguruan tinggi untuk lebih fleksibel dan agresif dalam mengantisipasi perubahan tersebut.

Dari perspektif seorang jurnalis, tantangan ini bukan hanya ujian bagi institusi pendidikan, tetapi juga peluang untuk menciptakan paradigma baru dalam pendidikan. Perguruan tinggi yang mampu beradaptasi dengan cepat dan efektif tidak hanya akan bertahan, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak perubahan positif di masyarakat. Inovasi dan kreativitas yang berkelanjutan adalah kunci utama untuk memastikan bahwa generasi muda dapat bersaing di era digital yang semakin kompetitif ini.

More Stories
see more