Dalam sebuah perkembangan terbaru mengenai rencana pemindahan ibu kota, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa target pemerintah untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap dijadwalkan pada tahun 2028. Meskipun ada beberapa hambatan anggaran yang disebabkan oleh Kementerian Keuangan, proses ini masih berjalan sesuai rencana awal.
Bahlil menyampaikan kepada wartawan bahwa pembangunan IKN akan terus berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan. Menurutnya, meski ada penundaan dalam realisasi anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), strategi penyelesaian proyek tersebut tetap dipersiapkan. “Kami yakin bahwa tahapan proses penyelesaiannya akan berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa anggaran untuk pembangunan IKN belum dapat direalisasikan karena sebagian besar dana diblokir oleh Kementerian Keuangan. Hal ini dikarenakan adanya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara. Total anggaran Kementerian PU untuk tahun 2025 hanya tersisa Rp29,57 triliun, sehingga realisasi anggaran IKN belum dapat dilakukan.
Situasi ini menciptakan tantangan bagi tim pelaksana proyek, namun pemerintah tetap optimis bahwa pemindahan ibu kota ke IKN akan terwujud tepat waktu. Bahlil menegaskan bahwa koordinasi antar kementerian akan terus dilakukan untuk memastikan proses ini berjalan lancar.
“Meskipun ada beberapa hambatan, kami percaya bahwa komitmen pemerintah untuk mewujudkan IKN sebagai ibu kota baru akan tercapai,” kata Bahlil.
Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini mengajarkan pentingnya ketahanan dan fleksibilitas dalam merencanakan proyek besar. Meski ada tantangan, pemerintah tetap fokus pada tujuan akhir dan berusaha mencari solusi kreatif untuk mengatasi hambatan yang muncul. Ini menunjukkan bahwa visi jangka panjang harus didukung oleh strategi adaptif dan kolaboratif antar lembaga pemerintah.