Berita
Permintaan Maaf Menteri Energi atas Polemik Larangan Penjualan Gas Elpiji 3 Kg
2025-02-08

Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Energi serta Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, telah mengungkapkan permintaan maafnya kepada masyarakat Indonesia terkait kebijakan kontroversial yang melarang pengecer menjual gas elpiji 3 kilogram. Kebijakan ini mendapat kritik tajam setelah sejumlah insiden tragis terjadi, termasuk meninggalnya dua warga yang sedang mengantre untuk membeli gas tersebut. Dalam pernyataannya, Bahlil menegaskan bahwa langkah-langkah korektif telah diambil untuk memperbaiki situasi dan menjamin distribusi gas tetap berjalan dengan lancar.

Dalam beberapa hari terakhir, kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menimbulkan kontroversi besar di kalangan masyarakat. Kebijakan ini mencakup larangan bagi pengecer untuk menjual gas elpiji 3 kg, sebuah keputusan yang ditujukan untuk mengurangi markup harga yang tidak wajar. Namun, implementasi kebijakan ini ternyata memiliki dampak yang tidak terduga. Insiden paling menyedihkan adalah meninggalnya Yonih, seorang nenek berusia 62 tahun, saat mengantre untuk membeli gas di Pamulang, Tangerang Selatan. Kemudian, Tri Lestari, seorang ibu paruh baya dari Demak, Jawa Tengah, juga meninggal dunia setelah tertabrak truk saat menuju pangkalan gas.

Bahlil Lahadalia mengakui bahwa ada aspek-aspek dalam pelaksanaan kebijakan tersebut yang perlu diperbaiki. Dia menjelaskan bahwa tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memastikan bahwa subsidi pemerintah benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah telah mensubsidi setiap tabung gas elpiji 3 kg sebesar Rp36.000, sehingga harga jual maksimal seharusnya hanya Rp19.000. Namun, masih banyak laporan yang menyebutkan bahwa harga jual di pasaran mencapai Rp25.000 hingga Rp30.000. Untuk mengatasi masalah ini, Bahlil menegaskan bahwa penataan bertahap telah dilakukan agar pengecer dapat kembali beroperasi secara normal.

Pernyataan Bahlil di DPP Partai Golkar pada Sabtu (8/2/2025) menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki kebijakan yang kontroversial tersebut. Dia menekankan bahwa langkah-langkah korektif ini bertujuan untuk memastikan bahwa distribusi gas elpiji 3 kg dapat berlangsung dengan lebih efektif dan adil bagi semua pihak. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat yang bergantung pada gas bersubsidi tersebut.

Bahlil berjanji akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian kebijakan untuk menghindari insiden serupa di masa depan. Dia menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah adalah untuk memastikan bahwa subsidi energi benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Melalui langkah-langkah korektif ini, pemerintah berharap dapat memperbaiki kepercayaan publik dan memastikan bahwa program-program sosial dapat berjalan dengan lebih baik.

More Stories
see more