Gaya Hidup
Mikroplastik: Ancaman Tersembunyi dalam Makanan Sehari-hari
2024-10-14
Makanan Sehari-hari yang Terpapar Mikroplastik: Ancaman Kesehatan yang Tak Terduga
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sejumlah makanan sehari-hari yang kita konsumsi secara tidak sengaja mengandung mikroplastik. Dari daging hingga sayuran, bahkan garam dan gula, partikel-partikel plastik yang berukuran sangat kecil ini telah ditemukan di berbagai jenis pangan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh mikroplastik yang terkonsumsi secara terus-menerus.Mengungkap Bahaya Tersembunyi dalam Makanan Sehari-hari
Protein Hewani dan Nabati: Sumber Utama Mikroplastik
Hampir 90% sampel protein hewani dan nabati yang diteliti dinyatakan positif mengandung mikroplastik. Mulai dari daging ayam, sapi, dan babi, hingga nugget, tahu, dan alternatif daging nabati, semua jenis protein ini terpapar partikel plastik berukuran sangat kecil. Udang yang dilapisi tepung roti bahkan mengandung mikroplastik paling banyak, dengan rata-rata lebih dari 300 potongan per sajian.Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat masuk ke dalam sistem tubuh manusia melalui konsumsi protein ini. Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik ikut terbawa bersama partikel-partikel tersebut, menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan.Buah dan Sayuran: Penyerap Mikroplastik dari Tanah
Tidak hanya protein, buah dan sayuran juga ternyata dapat menyerap kandungan mikroplastik dari tanah tempat mereka tumbuh. Penelitian menemukan bahwa apel dan wortel merupakan buah dan sayur yang paling terkontaminasi, dengan lebih dari 100.000 mikroplastik per gram.Partikel plastik yang berukuran sangat kecil ini dapat masuk ke dalam sistem akar tanaman, kemudian berpindah ke batang, daun, biji, dan buah. Hal ini menunjukkan bahwa mikroplastik telah menyebar luas di lingkungan dan telah terakumulasi dalam berbagai jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari.Garam, Gula, dan Minuman Kemasan: Sumber Lain Mikroplastik
Selain protein, buah, dan sayuran, penelitian juga menemukan mikroplastik dalam produk-produk lain seperti garam, gula, dan air minum kemasan. Garam merah Himalaya yang ditambang dari dalam tanah mengandung mikroplastik paling banyak, diikuti oleh garam hitam dan garam laut.Gula juga ditemukan sebagai salah satu rute penting paparan manusia terhadap polutan mikro ini. Sementara itu, air minum kemasan mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik per liter, termasuk nanoplastik yang berukuran sangat kecil.Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa mikroplastik telah menyebar luas dan dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh paparan mikroplastik yang terus-menerus.Teh Celup: Sumber Mikroplastik yang Tak Terduga
Selain makanan, penelitian juga menemukan bahwa teh celup dapat menjadi sumber mikroplastik yang tak terduga. Saat menyeduh satu kantong teh plastik, dapat dilepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ke dalam air.Hal ini disebabkan oleh bahan baku kantong teh yang sebagian besar terbuat dari plastik. Ketika teh diseduh, partikel-partikel plastik ini terlepas dan masuk ke dalam minuman, kemudian dikonsumsi oleh manusia.Temuan ini menunjukkan bahwa tidak hanya makanan, tetapi juga minuman yang kita konsumsi sehari-hari dapat menjadi sumber paparan mikroplastik yang perlu diwaspadai.Nasi: Sumber Mikroplastik yang Tak Terduga
Selain teh celup, nasi juga ditemukan mengandung mikroplastik. Sebuah studi menemukan bahwa untuk setiap 100 gram (1/2 cangkir) nasi yang dimakan, orang mengonsumsi tiga hingga empat miligram plastik, dan angkanya melonjak hingga 13 miligram per sajian untuk nasi instan.Hal ini disebabkan oleh adanya kontaminasi mikroplastik di lingkungan tempat beras ditanam dan diproses. Partikel-partikel plastik ini kemudian terakumulasi dalam beras dan akhirnya dikonsumsi oleh manusia.Untuk mengurangi kontaminasi plastik pada nasi, Anda dapat mencuci beras sebelum dimasak. Selain mengurangi mikroplastik, hal ini juga dapat membantu mengurangi kandungan arsenik yang dapat terkandung dalam beras.