Pada perdagangan Senin (6/1/2025), sebagian besar pasar saham di kawasan Asia Pasifik menunjukkan performa positif. Indeks KOSPI dari Korea Selatan memimpin dengan peningkatan lebih dari 1%, mencapai level tertinggi dalam hampir tiga minggu. Sebaliknya, indeks Nikkei Jepang mengalami penurunan. Pergerakan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk optimisme terhadap pameran teknologi CES 2025 dan sentimen positif dari Wall Street. Sementara itu, otoritas Korea Selatan sedang berusaha menstabilkan situasi politik setelah pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.
Dalam atmosfer yang dipenuhi harapan, pasar saham Korea Selatan menunjukkan performa yang mengesankan pada hari Senin. Indeks acuan KOSPI melonjak 1,1% menjadi 2.469, mencapai posisi tertinggi dalam hampir tiga minggu. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan signifikan pada sektor teknologi dan elektronik, yang melonjak 3,9%. Samsung Electronics, salah satu raksasa teknologi, juga mencatat pertumbuhan 0,9%. Samsung Electro-Mechanics, penyedia komponen elektronik terkemuka, melesat 5,7% sebagai antisipasi untuk pameran teknologi CES 2025 yang akan berlangsung di Las Vegas akhir pekan ini. Di sektor lain, Amorepacific, perusahaan kosmetik terkemuka, mencatat kenaikan 7,5%, mencapai level tertinggi dalam hampir dua bulan.
Berbeda dengan KOSPI, pasar saham Jepang mengalami penurunan. Indeks Nikkei turun 0,7% menjadi 39.600, sementara Indeks Topix turun 0,3% menjadi 2.775. Penurunan ini terjadi setelah liburan seminggu, meskipun kedua indeks tersebut berhasil membukukan kenaikan tahunan masing-masing 19,22% dan 17,69%. Sentimen negatif dipengaruhi oleh data PMI komposit dan jasa Jepang yang direvisi lebih rendah. Beberapa saham utama seperti Nippon Steel, IHI Corp, Toyota Motor, dan Fast Retailing juga mengalami penurunan.
Sementara itu, pasar Australia juga menunjukkan performa positif. Indeks S&P/ASX 200 naik 0,3% menjadi 8.270, mencatat kenaikan sesi ketiga berturut-turut. Investor merespons positif terhadap data PMI komposit dan jasa Australia yang ditingkatkan untuk bulan Desember. Pasar fokus pada laporan inflasi bulanan yang akan dirilis Rabu mendatang.
Di kawasan Asia lainnya, Hang Seng Composite Hong Kong naik 0,45% dan Shenzhen SE China naik 0,10%. Choi Sang-mok, seorang pejabat senior, menekankan pentingnya langkah-langkah cepat untuk menstabilkan pasar jika volatilitas meningkat, mengingat situasi politik yang masih belum stabil di Korea Selatan.
Pasar saham Asia Pasifik menunjukkan dinamika yang beragam pada hari Senin, dengan beberapa pasar mencatat rekor baru sementara yang lain mengalami penurunan. Situasi ini mencerminkan kompleksitas ekonomi global dan tantangan yang dihadapi oleh berbagai negara dalam mengelola stabilitas pasar.
Pergerakan pasar saham Asia Pasifik pada hari Senin menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap berbagai faktor eksternal. Optimisme terhadap pameran teknologi CES 2025 dan sentimen positif dari Wall Street telah mendorong peningkatan di beberapa pasar, sementara isu politik dan ekonomi lokal tetap menjadi tantangan. Situasi ini menyoroti pentingnya kebijakan yang responsif dan adaptif untuk menjaga stabilitas pasar. Bagi investor, kondisi ini menawarkan peluang sekaligus risiko, yang membutuhkan analisis mendalam dan strategi investasi yang tepat.