Pada awal tahun 2025, pasar saham Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat meskipun dalam kenaikan tipis. Meski investor asing melakukan penjualan bersih yang signifikan, mereka juga aktif membeli sejumlah saham strategis. Artikel ini membahas detail transaksi dan dampaknya terhadap pasar.
Pada hari Jumat pertama Januari 2025, di tengah suasana baru yang penuh harapan, pasar saham Jakarta mencatat penutupan positif. IHSG ditutup dengan kenaikan sebesar 0,02% ke level 7.164,42. Meskipun angka tersebut tampak kecil, hal ini menandakan adanya optimisme di kalangan pelaku pasar.
Dalam perdagangan tersebut, investor asing melanjutkan tren penjualan bersih mereka sebesar Rp571,33 miliar, terbagi menjadi Rp479,40 miliar di pasar reguler dan Rp91,93 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Namun, yang menarik adalah bahwa investor asing juga melakukan pembelian terhadap beberapa saham unggulan, seperti PT Telkom Indonesia, PT United Tractors, dan PT Indofood Sukses Makmur. Ini menunjukkan adanya minat kuat terhadap perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
Berikut adalah beberapa saham yang mendapat net foreign buy pada hari itu:
Dengan adanya aktivitas beli dan jual yang dinamis ini, pasar saham Indonesia tetap menunjukkan daya tarik bagi investor asing, meski ada fluktuasi harga.
Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa penguatan IHSG ini memberikan sinyal positif bagi ekonomi nasional. Meskipun penjualan bersih masih dominan, fokus pembelian pada saham-saham blue-chip menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Ini bisa menjadi indikator bahwa meskipun tantangan ada, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat dan menjanjikan.