Pertumbuhan permintaan pembiayaan kendaraan pada akhir tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan. Hal ini didorong oleh strategi nasabah yang ingin menghindari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% dan tarif opsi pajak kendaraan yang akan diberlakukan pada awal 2025. CIMB Niaga Finance mencatat pertumbuhan kredit hingga November 2024 mencapai hampir 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan berharap angka ini dapat meningkat menjadi 25% di akhir tahun. Selain itu, perusahaan juga mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk menunda implementasi kenaikan pajak tersebut agar pertumbuhan pembiayaan kendaraan tetap terjaga di tahun 2025.
Kinerja industri pembiayaan kendaraan menunjukkan tren positif menjelang akhir tahun 2024. Ini dipicu oleh upaya konsumen untuk mempercepat pembelian kendaraan guna menghindari kenaikan biaya pajak yang akan berlaku pada awal 2025. Data dari CIMB Niaga Finance menunjukkan bahwa hingga bulan November, pertumbuhan kredit telah mencapai hampir 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Proyeksi ini memberikan optimisme bagi perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan 25% di akhir tahun.
Situasi ini menciptakan peluang bisnis yang signifikan bagi perusahaan pembiayaan seperti CIMB Niaga Finance. Mereka berupaya memenuhi permintaan pasar dengan menawarkan berbagai skema pembiayaan yang menarik. Strategi ini tidak hanya mendukung pertumbuhan perusahaan tetapi juga membantu konsumen dalam merencanakan keuangan mereka lebih efisien. Dengan demikian, konsumen dapat memanfaatkan kondisi ekonomi saat ini tanpa harus khawatir tentang beban tambahan yang akan datang.
Berbagai kebijakan pajak yang akan diterapkan pada awal 2025, termasuk kenaikan PPN 12% dan opsi pajak kendaraan, berpotensi mempengaruhi dinamika industri multifinance. CIMB Niaga Finance menyatakan bahwa jika kebijakan ini tetap berlaku, maka pertumbuhan pembiayaan kendaraan mungkin akan melambat. Oleh karena itu, perusahaan telah mengajukan usulan kepada pemerintah untuk menunda implementasi kenaikan pajak tersebut.
Perubahan kebijakan pajak ini bukan hanya mempengaruhi konsumen tetapi juga memiliki dampak langsung pada industri multifinance. Perusahaan pembiayaan harus menyesuaikan strategi mereka untuk tetap kompetitif dan mendukung pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Untuk mencapai hal ini, industri multifinance perlu melakukan inovasi dalam produk dan layanan mereka serta memperkuat kolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif. Dengan demikian, industri multifinance dapat terus berkembang dan berkontribusi positif pada ekonomi nasional.