Pasar
Pasar Saham AS Melemah, Investor Waspada Terhadap Prospek Ekonomi
2024-11-15
Pasar saham Amerika Serikat kembali mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (15/11/2024), memperpanjang tren negatif yang terjadi sepanjang pekan ini. Indeks-indeks utama seperti Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500 semua ditutup di zona merah, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi yang semakin tidak menentu.

Sinyal Suku Bunga Fed Membayangi Pasar

Sinyal Suku Bunga Fed Menekan Ekspektasi Pasar

Pelemahan pasar kali ini terjadi di tengah sinyal dari Federal Reserve bahwa suku bunga kemungkinan tidak akan dipangkas lebih agresif dalam waktu dekat. Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell pada Kamis lalu yang menyebutkan bahwa Fed tidak "terburu-buru" menurunkan suku bunga memengaruhi ekspektasi pasar. Investor khawatir bahwa kebijakan moneter yang lebih ketat dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, sehingga mereka memilih untuk bersikap lebih hati-hati dalam berinvestasi.

Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS Meningkat

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun meningkat 6,3 basis poin ke 4,483%, mencerminkan ekspektasi bahwa Fed mungkin menahan suku bunga lebih lama untuk mengendalikan inflasi. Kenaikan imbal hasil obligasi ini dapat menekan harga saham, karena investor cenderung beralih ke instrumen yang lebih aman seperti obligasi.

Prospek Permintaan Global yang Melambat

Di sisi lain, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,92% ke level US$68,07 per barel, seiring kekhawatiran pasar terhadap prospek permintaan global yang melambat. Perlambatan ekonomi global dapat berdampak negatif pada kinerja perusahaan-perusahaan, sehingga memicu aksi jual di pasar saham.

Penjualan Ritel AS Masih Terjaga

Data terbaru menunjukkan penjualan ritel AS naik 0,4% di Oktober, lebih baik dari ekspektasi sebesar 0,3%. Namun, peningkatan tersebut melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang direvisi ke 0,8%. Laporan ini mencerminkan daya beli konsumen yang masih terjaga meski terdapat tekanan inflasi. Meskipun demikian, investor tetap waspada terhadap dampak inflasi yang berkelanjutan pada konsumsi masyarakat.

Aktivitas Manufaktur Membaik

Indeks manufaktur Empire State juga melonjak ke level 31,2, tertinggi sejak Desember 2021. Lonjakan ini mengindikasikan perbaikan signifikan dalam aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Namun, data ekonomi yang beragam ini membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Investor Mencari Saham Defensif dan Berkapitalisasi Kecil

Dengan meningkatnya ketidakpastian, investor mulai mengalihkan perhatian pada saham defensif dan berkapitalisasi kecil. Indeks Russell 2000 yang mencerminkan kinerja saham perusahaan kecil telah naik lebih dari 7% dalam minggu terakhir, didukung harapan bahwa kebijakan domestik di bawah pemerintahan baru akan lebih mendukung sektor ini. Investor mencari perlindungan dari volatilitas pasar dengan berinvestasi pada saham-saham yang dianggap lebih stabil.

Peluang di Sektor yang Undervalued

Meski reli pascapemilu mulai kehilangan tenaga, pasar masih menyisakan peluang untuk pergerakan positif, khususnya di sektor-sektor yang undervalued. Investor yang dapat mengidentifikasi peluang di sektor-sektor yang belum terevaluasi secara penuh dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperoleh keuntungan.
More Stories
see more