Banjir besar yang melanda Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, telah menyebabkan akses jalan utama menjadi terputus. Arus lumpur setinggi satu hingga satu setengah meter menutupi jalanan, menghalangi mobilitas warga dan distribusi bantuan. Meskipun air sudah surut, residu lumpur masih menjadi tantangan serius bagi masyarakat setempat. Ribuan rumah terdampak banjir ini, dengan dua dusun paling parah, yakni Dusun Mintreg dan Dusun Ringin Kidul. Situasi ini memicu kerja sama antara petugas, relawan, dan warga untuk membersihkan lumpur dan membuka kembali jalur transportasi.
Upaya gotong royong menjadi solusi utama dalam mengatasi masalah ini. Ratusan individu dari berbagai latar belakang, termasuk personel TNI, Polri, relawan, dan siswa sekolah, bergabung untuk membersihkan lumpur di sepanjang jalan desa. Fokus utama adalah memastikan akses jalan dapat dibuka agar bantuan bisa disalurkan ke pengungsian yang ada di Masjid dan Balai Desa Baturagung. Meski prosesnya sulit karena tingginya lumpur, semangat bersatu dalam menghadapi musibah ini menunjukkan kekuatan solidaritas masyarakat.
Situasi ini juga menciptakan kesadaran tentang pentingnya persiapan dan mitigasi bencana. Warga yang masih berada di pengungsian merasa khawatir jika hujan deras kembali turun, mengingat tanggul Sungai Tuntang yang sedang diperbaiki. Upaya gotong royong ini bukan hanya membantu membuka akses jalan, tetapi juga menunjukkan bagaimana masyarakat dapat bekerja sama dalam menghadapi krisis. Semoga upaya ini dapat memberikan pelajaran berharga tentang kebersamaan dan kepedulian sosial.