Berita
Penarikan Militer Israel: Akhir dari Koridor Kontrol di Jalur Gaza
2025-01-27
Berakhirnya operasi militer Israel di koridor Netzarim menandai kemenangan strategis bagi Hamas. Setelah 15 bulan konflik, kebijakan Israel untuk membelah Jalur Gaza menjadi dua bagian melalui koridor ini akhirnya ditarik. Sejak awal, rencana ini bertujuan untuk memperkuat kontrol keamanan Israel atas wilayah tersebut. Namun, realitas lapangan membuktikan bahwa tujuan ini tidak tercapai.
Koridor Netzarim: Simbol Kekuatan yang Berubah Menjadi Kegagalan Strategis
Pengaruh Geografis dan Keamanan
Pembangunan koridor ini dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan keamanan di Jalur Gaza. Fase ketiga perang Israel di Gaza mengadopsi pendekatan baru, fokus pada pembangunan koridor yang akan membagi wilayah ini menjadi dua bagian. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan pentingnya kontrol keamanan Israel setelah perang berakhir. Namun, hasilnya jauh berbeda. Dalam praktiknya, koridor ini tidak hanya gagal mencapai tujuannya tetapi juga meninggalkan dampak signifikan pada infrastruktur lokal.Koridor ini direncanakan sepanjang kurang dari tujuh kilometer, memisahkan Kota Gaza dari daerah lainnya. Jalan Raya 749, yang sedang dibangun oleh Korps Teknik Angkatan Darat Israel, memiliki zona penyangga seluas satu kilometer di kedua sisinya. Proses pembangunan ini melibatkan penghancuran berbagai struktur penting, termasuk Rumah Sakit Turki, kampus Universitas Al-Azhar, desa Juhor al-Dik, dan taman hiburan Nour dan Sharm. Hal ini menunjukkan betapa kontroversialnya proyek ini bagi masyarakat setempat.Dampak Logistik dan Operasional
Sebelumnya, jalur logistik Israel di Jalur Gaza digunakan untuk mendukung operasi militer. Selama invasi awal, Israel membagi wilayah ini dengan rute-rute yang berkelok-kelok, memungkinkan serangan ke wilayah tersebut. Namun, tujuan utama jalan raya ini adalah memberikan kemampuan serangan yang lebih efektif. Meskipun demikian, serangan ke Gaza secara aktif dilakukan oleh tentara Israel di utara jalur tersebut sebagai bagian dari fase ketiga perang militernya. Ini menunjukkan bahwa meskipun koridor ini ada, kontrol efektif atas wilayah tersebut tetap sulit dicapai.Dengan penarikan pasukan Israel, koridor ini menjadi simbol kegagalan strategis. Sebuah upaya besar yang tidak hanya merusak infrastruktur vital tetapi juga gagal mencapai tujuan utamanya. Ini menyoroti kompleksitas situasi di Jalur Gaza dan tantangan yang dihadapi dalam mencari solusi perdamaian yang berkelanjutan.