Pebulu tangkis muda asal Pekanbaru, Riau, Keisha Fatimah Azzahra, telah menarik perhatian banyak orang di ajang Indonesia Masters 2025. Meskipun ia tidak bisa melaju jauh dalam turnamen tersebut, Keisha berhasil mencuri sorotan karena latar belakangnya sebagai pemain berdarah Indonesia yang kini menjadi warga negara Azerbaijan. Mantan finalis Seleksi Nasional 2022 ini memutuskan untuk pindah ke Azerbaijan setelah gagal masuk dalam skuad pelatnas PBSI. Keisha memiliki ambisi besar untuk meraih prestasi internasional dan bahkan bertujuan untuk tampil di Olimpiade Los Angeles 2028.
Berawal dari seorang atlet muda yang berasal dari Riau, Keisha mengawali karirnya dengan bergabung di PB Mutiara Bandung. Prestasinya semakin menonjol ketika ia berhasil menjadi runner-up pada Seleksi Nasional 2022. Namun, sayangnya, ia tidak dipilih untuk masuk dalam skuad pelatnas PBSI. Kegagalan ini membuka pintu bagi Keisha untuk membuat keputusan penting dalam hidupnya—memilih kewarganegaraan Azerbaijan. Keisha menjelaskan bahwa keputusan tersebut didorong oleh hasratnya untuk terus berkembang sebagai atlet bulu tangkis dunia.
Keisha menuturkan bahwa meskipun ia merasa tertekan saat menghadapi lawan dari Indonesia, ia tetap fokus pada tujuannya. "Awalnya cukup tekanan ya. Karena lawannya dari Indonesia. Pendukungnya juga pasti mendukung Indonesia. Tapi kan bawa negara lain. Jadi ya enggak apa-apa sih," ucap Keisha. Ia percaya bahwa langkah ini adalah kesempatan emas untuk mewujudkan impian-impian besarnya, termasuk meraih gelar juara Eropa dan tampil di Olimpiade.
Keisha memiliki visi jelas tentang masa depannya sebagai atlet bulu tangkis internasional. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk tampil di Olimpiade Los Angeles 2028. Selain itu, ia juga berharap dapat meraih prestasi tinggi di Kejuaraan Eropa. Keisha menegaskan bahwa ia ingin memberikan yang terbaik untuk Azerbaijan, negara yang telah memberinya kesempatan untuk meneruskan karirnya. "Karena kita ada Kejuaraan Eropa, jadi mereka targetnya kalau bisa juara Eropa. Sama kayak Asian Games juga, kita ada European Games juga. Kalau bisa targetnya juara Eropa," tambahnya.
Saat ini, Keisha menempati peringkat 67 dunia dan telah mencapai babak 16 besar di turnamen level Super 300. Dengan tekad kuat dan dukungan dari Azerbaijan, Keisha yakin bahwa ia dapat mencapai tujuannya. Ia menuturkan, "Karena masih ingin badminton juga sih. Karena umurnya juga masih muda kan. Jadi kenapa enggak dulu dicoba. Sampai mana mentoknya juga. Kan kita enggak ada yang tahu. Sampai mana hasil kita selanjutnya." Keisha berharap bahwa pengalamannya di Olimpiade Paris 2024 akan menjadi bekal berharga dalam mengejar mimpinya.