Dalam pengumuman terbaru dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk tahun 2024 telah berhasil melebihi target yang ditetapkan. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik, pencapaian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor riil dan UMKM. Berikut adalah ringkasan informasi penting tentang pencapaian ini.

Penyaluran KUR Capai Rp280,28 Triliun, Didominasi oleh Sektor Produksi

Pada akhir Desember 2024, penyaluran KUR mencapai Rp280,28 triliun atau 100,10% dari target yang ditetapkan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Penyaluran ini diberikan kepada 4,92 juta debitur, dengan sektor produksi mendominasi hingga 57,8% dari total penyaluran. Ini membuktikan bahwa KUR efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi riil dan UMKM di Indonesia.

Berbagai indikator menunjukkan kualitas penyaluran KUR tetap terjaga. Tingkat Non-Performance Loan (NPL) KUR berada pada 2,19%, lebih rendah dari NPL nasional sebesar 2,21%. Selain itu, jumlah debitur baru KUR per Oktober 2024 mencapai 2,52 juta debitur, melebihi target 2,34 juta debitur. Debitur KUR yang bergraduasi juga mencapai lebih dari 1,30 juta debitur, melebihi target 1,17 juta debitur.

Untuk tahun depan, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp300 triliun. Diharapkan target ini dapat mencapai lebih dari 2 juta debitur baru dan 1 juta debitur yang bergraduasi. Penerapan Innovative Credit Scoring (ICS) juga akan dipertimbangkan sebagai opsi untuk menentukan kualitas calon debitur KUR.

Dari perspektif seorang jurnalis, pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan ekonomi, pemerintah tetap fokus pada pembangunan ekonomi inklusif melalui KUR. Langkah-langkah inovatif seperti ICS menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.