Kementerian Agama (Kemenag) sedang menyiapkan publikasi buku panduan manasik haji terbaru. Publikasi ini mencakup berbagai aspek penting, termasuk evaluasi kesehatan calon jemaah, ajaran fikih taysir yang mempermudah ibadah, serta filosofi haji. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menyampaikan bahwa buku ini bertujuan untuk mengurangi risiko kematian jemaah haji dan memberikan pemahaman mendalam tentang kondisi di Arab Saudi. Dengan adanya edukasi melalui buku ini, diharapkan para jemaah dapat lebih siap secara fisik dan mental.
Buku ini juga akan membahas fenomena demensia yang sering dialami oleh jemaah haji lanjut usia. Mengingat jumlah jemaah lansia yang tinggi, pemerintah berusaha mencegah potensi masalah kesehatan dengan memperkuat pendidikan sebelum keberangkatan. Selain itu, buku ini akan menjelaskan cara-cara yang memudahkan pelaksanaan haji bagi mereka yang memiliki keterbatasan kesehatan atau berisiko tinggi.
Direktur Bina Haji, Musta’in Ahmad, menambahkan bahwa buku ini tidak hanya berfokus pada praktik ibadah tetapi juga nilai-nilai filosofis dan sufistik haji. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap jemaah dapat merasakan kemuliaan dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah. Panduan ini akan menjadi sumber informasi penting bagi semua calon jemaah haji, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus.
Buku ini diharapkan akan membantu para jemaah haji dalam persiapan mereka, sehingga dapat mencapai haji mabrur. Dengan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah haji, diharapkan perhelatan tahunan ini dapat dilakukan dengan lebih mulia dan humanis. Penerbitan buku ini merupakan langkah nyata dari Kemenag untuk meningkatkan kualitas layanan penyelenggaraan haji dan umrah.