Dalam tiga hari terakhir, harga minyak sawit kasar (CPO) telah mengalami peningkatan signifikan menjelang perayaan Imlek. Pergerakan ini telah membawa kembali kepercayaan investor terhadap saham-saham yang bergerak di sektor CPO, yang sebelumnya mengalami tekanan. Pertanyaannya adalah, apakah tren positif ini akan berlanjut dan bagaimana prospek emiten CPO di tahun 2025?
Dalam periode beberapa hari terakhir, tepatnya menjelang liburan Imlek, harga komoditas minyak sawit kasar (CPO) telah menunjukkan penguatan yang mencolok. Fenomena ini terjadi di tengah-tengah antisipasi permintaan yang meningkat dari pasar global. Para analis menyebut bahwa peningkatan ini telah memicu optimisme baru bagi sektor saham CPO, yang sebelumnya mengalami periode stagnasi.
Susi Setiawati, seorang Analis Ekuitas dari CNBC Indonesia Research, memberikan pandangan mendalam tentang performa emiten CPO di masa mendatang. Menurutnya, potensi pertumbuhan di tahun 2025 sangat menjanjikan, terutama jika tren permintaan global terus bertahan. Susi juga menyoroti pentingnya memperhatikan faktor-faktor lain seperti kondisi iklim dan regulasi pemerintah yang dapat mempengaruhi produksi CPO.
Berita ini disampaikan dalam program Closing Bell CNBC Indonesia pada Kamis, 30 Januari 2025, yang membahas lebih lanjut tentang peluang investasi di sektor CPO.
Dari perspektif seorang jurnalis, penguatan harga CPO ini menandakan adanya potensi besar bagi industri minyak sawit. Namun, para investor harus tetap waspada terhadap berbagai faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas harga di masa depan. Penting untuk melakukan analisis mendalam sebelum membuat keputusan investasi.