Pasar
Rupiah Melemah Mengikuti Keputusan The Fed Menahan Suku Bunga
2025-01-30

Dalam sebuah peristiwa yang mencerminkan dinamika pasar global, mata uang rupiah mengalami penurunan signifikan terhadap dolar AS. Penyebab utamanya adalah keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menahan suku bunganya. Nilai tukar rupiah melorot hingga 0,53% menjadi Rp16.255 per dolar AS pada Kamis, 30 Januari 2025. Pergerakan ini berbanding terbalik dengan kenaikan 0,65% yang dicatatkan pada akhir pekan sebelumnya. Indeks dolar AS/DXY juga turun tipis 0,09%, tetapi masih berada di level yang cukup tinggi.

Keputusan The Fed untuk mempertahankan tingkat suku bunga datang setelah tiga kali pemangkasan berturut-turut. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pertama di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump membawa perubahan dalam strategi kebijakan moneter. Chairman The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa tidak ada kebutuhan mendesak untuk melakukan penyesuaian dan bahwa ekonomi AS berada dalam posisi yang baik. Hal ini mengindikasikan sikap hati-hati dalam mengambil langkah-langkah moneter lebih lanjut.

Penahanan suku bunga oleh The Fed telah berdampak langsung pada nilai rupiah. Meskipun indeks dolar AS/DXY mengalami penurunan ringan, levelnya masih cukup tinggi untuk memberi tekanan pada mata uang Indonesia. Ini menunjukkan hubungan erat antara kebijakan moneter AS dan fluktuasi nilai tukar mata uang global.

Ketidakpastian ekonomi global dan keputusan The Fed membuat pasar mata uang dunia mengalami volatilitas. Meskipun ada penurunan nilai rupiah, analisis menunjukkan bahwa stabilitas ekonomi secara keseluruhan masih dipertahankan. Faktor-faktor lain seperti kondisi ekonomi domestik dan geopolitik global juga berperan penting dalam menentukan arah pergerakan mata uang. Dengan demikian, perhatian akan tetap fokus pada kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung stabilitas nilai tukar rupiah di masa mendatang.

More Stories
see more