Pada penutupan perdagangan awal pekan ini, rupiah berhasil menguat seiring dengan kepercayaan pasar terhadap kemungkinan terjadinya Santa Rally 2024. Nilai tukar rupiah bergerak dalam kisaran yang stabil, didukung oleh optimisme investor dan stabilitas ekonomi global. Selain itu, faktor-faktor seperti peningkatan aktivitas investasi akhir tahun dan kebijakan moneter dari bank sentral di berbagai negara juga memberikan dorongan positif bagi pergerakan mata uang Indonesia.
Rupiah menunjukkan performa yang positif pada penutupan perdagangan awal pekan ini, dipengaruhi oleh harapan adanya reli pasar saham akhir tahun atau yang dikenal sebagai Santa Rally. Investor merasa lebih yakin dengan prospek ekonomi domestik dan global, sehingga mendorong penguatan nilai tukar rupiah. Faktor-faktor seperti peningkatan aktivitas investasi dan kebijakan moneter yang mendukung iklim investasi turut memperkuat optimisme tersebut.
Pada hari Senin (23/12/2024), rupiah mencatat penguatan hingga 0,12% ke level Rp16.170 per dolar AS. Fluktuasi harian mencapai level tertinggi di Rp16.120 dan terendah di Rp16.180. Kepercayaan pasar terhadap potensi Santa Rally menjadi salah satu faktor utama yang menopang pergerakan rupiah. Reli pasar saham akhir tahun ini sering dikaitkan dengan peningkatan aktivitas investasi oleh investor ritel yang memanfaatkan bonus akhir tahun serta aksi window dressing oleh korporasi besar untuk memperbaiki laporan keuangan tahunan. Fenomena ini telah memberikan efek positif pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepuluh tahun terakhir, dengan probabilitas mencapai 90%. Aliran dana ke pasar keuangan, termasuk valuta asing, mendukung penguatan rupiah.
Selain optimisme pasar, stabilitas ekonomi global juga berperan penting dalam mendukung penguatan rupiah. Data ekonomi domestik dan kebijakan moneter dari bank sentral di berbagai negara memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar bahwa kondisi ekonomi akan tetap stabil. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mata uang Indonesia untuk melanjutkan tren positifnya.
Data uang beredar (M2) yang dirilis oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa uang beredar pada Oktober 2024 mencapai Rp9.078,6 triliun, tumbuh 6,7% secara tahunan. Meskipun pertumbuhannya sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya, stabilitas penyaluran kredit yang meningkat 10,4% (yoy) mencerminkan bahwa aktivitas ekonomi domestik masih solid. Hal ini memberikan landasan fundamental yang kuat bagi pergerakan rupiah. Di sisi lain, kebijakan Bank Rakyat China (PBoC) yang mempertahankan suku bunga acuan pinjaman membantu menahan pelemahan yuan, yang sebelumnya sempat menjadi tekanan bagi mata uang di kawasan Asia. Federal Reserve (The Fed) juga memangkas suku bunga acuannya, memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter yang dapat mengurangi tekanan pada dolar AS. Secara historis, momentum Santa Rally selalu menjadi katalis positif bagi pasar saham maupun valuta asing, memberikan ruang bagi investor bullish untuk menggerakkan pasar dengan lebih leluasa. Dengan fundamental ekonomi domestik yang stabil dan dukungan dari kebijakan global, rupiah berpotensi melanjutkan tren positifnya hingga akhir tahun.