Pasar
Penguatan Rupiah Pasca Pelantikan Presiden AS
2025-01-21

Setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS), mata uang rupiah mengalami penguatan signifikan terhadap dolar AS. Meskipun ada ancaman tarif dagang yang belum terwujud, pasar merespons positif dengan penundaan kebijakan tersebut. Indeks dolar AS juga mengalami penurunan, memberikan harapan bagi rupiah untuk tetap stabil dalam beberapa waktu ke depan.

Respons Pasar Terhadap Kebijakan Trump

Mata uang rupiah membuka perdagangan dengan kenaikan 0,46% pada hari Selasa, mencapai Rp16.280 per dolar AS. Ini menunjukkan respons positif pasar terhadap ketidakpastian politik di AS. Pernyataan Presiden Trump yang lebih lunak tentang tarif dagang telah memberi sedikit lega kepada pelaku pasar, meski ancaman masih ada.

Pasar finansial dunia mengamati bahwa indeks dolar AS turun 0,7% menjadi 108,58, setelah sebelumnya berada di angka 109,35. Penurunan ini berdampak langsung pada penguatan rupiah. Sebelum pelantikan, Trump mengancam akan menerapkan tarif tinggi pada barang impor, termasuk dari China, Kanada, dan Meksiko. Namun, hingga hari pertama masa jabatannya, ancaman tersebut belum terwujud. Ini memberikan sedikit jeda bagi para pelaku pasar untuk bernapas lega dan mempertimbangkan strategi investasi mereka.

Potensi Stabilitas Rupiah Dalam Jangka Pendek

Dengan penundaan tarif, rupiah memiliki peluang untuk tetap kuat dalam beberapa pekan mendatang. Para analis percaya bahwa situasi ini dapat membantu mengurangi gejolak di pasar keuangan dan meningkatkan kepercayaan investor. Walaupun demikian, situasi global tetap perlu dipantau secara cermat.

Trump telah mengumumkan pembentukan Layanan Pendapatan Eksternal, yang bertujuan untuk mengumpulkan tarif, bea, dan pendapatan dari sumber asing. Hal ini menandakan bahwa pemerintah AS berencana untuk memperkuat arus kas negara melalui jalur ekonomi internasional. Meskipun ancaman tarif belum hilang sepenuhnya, penundaan ini memberikan waktu bagi pasar untuk menyesuaikan diri dan merencanakan langkah selanjutnya. Dengan kondisi ini, rupiah diperkirakan akan tetap stabil dan bahkan memiliki potensi untuk menguat lebih lanjut jika tidak ada gangguan besar dari luar negeri.

More Stories
see more