Berita
Penjelajahan Sejarah Greenland: Dari Penemuan Hingga Kontroversi Pembelian
2025-01-27

Pulau terluas di dunia, Greenland, telah menjadi sorotan media akhir-akhir ini. Lokasi yang sebagian besar tertutup es dan dikenal dengan suhu ekstremnya ini memiliki luas hampir dua juta kilometer persegi. Meskipun sering dikaitkan dengan Amerika Utara, Greenland berada di bawah naungan Kerajaan Denmark. Baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump mengejutkan publik dengan keinginan untuk mengakuisisi pulau tersebut. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh pihak Denmark dan Greenland. Situasi ini memicu perhatian internasional dan menyoroti hubungan antara Greenland dan Denmark.

Berawal dari penemuan awal oleh suku Inuit sekitar 4.500 tahun lalu, Greenland telah melewati berbagai fase dalam sejarahnya. Kemudian, pada abad pertengahan, penjelajah asal Norwegia, Erik the Red, mendirikan koloni Viking pertama di sana. Sayangnya, koloni tersebut tidak bertahan lama karena tantangan iklim yang keras dan kesulitan bertahan hidup. Pada awal abad ke-18, Greenland kembali mendapat perhatian dari bangsa Eropa, yang akhirnya membawa pulau itu menjadi bagian dari wilayah Denmark-Norwegia.

Hingga saat ini, Greenland menikmati status otonom yang diberikan oleh Kerajaan Denmark sejak 2009. Pemerintah lokal memiliki wewenang untuk mengelola urusan internal, sementara Denmark tetap bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri dan pertahanan. Status unik ini mencerminkan hubungan kompleks antara kedua negara.

Saat ini, Greenland tetap menjadi wilayah otonom dengan pemerintahan sendiri. Hubungan erat antara Greenland dan Denmark telah berkembang selama ratusan tahun, menciptakan dinamika politik dan sosial yang unik. Walaupun ada tawaran kontroversial dari AS, Greenland terus menjaga identitasnya sebagai bagian integral dari Kerajaan Denmark. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya dialog diplomatik dan penghormatan terhadap kedaulatan dalam menyelesaikan isu-isu internasional.

More Stories
see more