Dalam sebuah kisah yang mengungkapkan sisi manusiawi dari keluarga kerajaan Inggris, Pangeran Harry, Duke of Sussex, telah membagikan cerita tentang penggunaan nama samaran dan alamat email tidak biasa yang pernah digunakannya. Melalui memoarnya berjudul Spare, Harry membuka rahasia tentang masa mudanya dengan cara yang mengejutkan dan menghibur. Kisah ini menunjukkan bahwa bahkan anggota kerajaan pun memiliki momen-momen lucu dan memalukan seperti orang biasa.
Pada suatu hari di musim semi yang cerah, seorang pria muda yang kemudian dikenal sebagai Pangeran Harry mengunjungi Australia selama tahun jeda pendidikannya. Di sana, dia bertemu dengan seekor echidna yang juga bernama Spike. Seorang teman melihat kemiripan antara hewan tersebut dan gaya rambut Harry yang unik saat itu. Nama panggilan ini akhirnya melekat pada dirinya, menjadi bagian dari kenangan masa mudanya. Alamat email spike.wells@... yang dia gunakan pada 2014 ternyata berasal dari momen ini. Harry sendiri mengaku merasa sedikit malu ketika mengingat hal tersebut dalam memoarnya. Selain itu, dia juga menggunakan nama samaran ini untuk berkomunikasi dengan pacarnya saat itu, Chelsy Davy, ketika bertugas di Afghanistan. Namun, profil Facebook rahasianya harus dihapus pada 2012 karena kekhawatiran keamanan setelah insiden foto-foto kontroversial di Las Vegas.
Menariknya, bukan hanya Harry yang menggunakan nama samaran. Adik laki-lakinya, Pangeran William, juga pernah menggunakan nama "Steve" saat kuliah di Universitas St Andrews untuk tetap anonim di kalangan mahasiswa.
Dari perspektif seorang pembaca, kisah ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana anggota kerajaan berusaha menjaga privasi mereka di tengah sorotan publik. Ini juga mengingatkan kita bahwa di balik gelar dan kekayaan, semua orang memiliki sisi manusiawi yang sama, termasuk momen-momen lucu dan memalukan yang terjadi di masa mudanya. Kisah ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai privasi dan mengingat bahwa setiap orang memiliki hak untuk menjaga aspek pribadi mereka.