Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, telah memberikan penjelasan mengenai pencoretan lima pemain dari skuad yang akan berlaga di Piala Asia U-20 2025. Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah Meshaal Hamzah. Menurut Indra Sjafri, keputusan ini bukan karena masalah kepindahan klub atau perizinan, melainkan hasil seleksi ketat berdasarkan performa pemain. Pelatih ini juga menegaskan bahwa kompetisi dan pembinaan di klub-klub lokal telah menghasilkan talenta-talenta baru yang lebih unggul. Dengan demikian, tim terpilih sekarang mencakup 23 pemain terbaik untuk persiapan turnamen.
Dalam suasana penuh antisipasi menjelang Piala Asia U-20 2025, pelatih Indra Sjafri memutuskan untuk mencoret lima pemain dari skuad Garuda Nusantara. Keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam, khususnya pada dua minggu terakhir. Meshaal Hamzah, Arkhan Kaka, dan Riski Afrisal menjadi tiga nama yang dikeluarkan karena dinilai kurang kompetitif dibandingkan dengan pemain-pemain baru yang muncul dengan performa luar biasa. Indra Sjafri menegaskan bahwa pencoretan Meshaal tidak ada hubungannya dengan transfernya ke klub Thailand, Nakhonpathom, dan bahwa proses ini berjalan lancar tanpa hambatan perizinan.
Berkat kompetisi dan pembinaan yang berkualitas di klub-klub domestik, tiga pemain baru berhasil masuk dalam skuad final. Fava Sheva dari PSPS Pekanbaru menggantikan posisi bek Meshaal, sementara Evandra Florasta dan Aulia Rahman juga mendapatkan kesempatan sebagai debutan. Ini menunjukkan bahwa sistem sepak bola nasional mampu menghasilkan talenta baru yang siap bersaing di kancah internasional.
Piala Asia U-20 2025 akan diselenggarakan di Shenzhen, China, mulai 12 Februari hingga 1 Maret 2025. Timnas Indonesia U-20 berada di Grup C bersama Uzbekistan, Iran, dan Yaman. Pertandingan perdana mereka melawan Iran akan berlangsung pada 13 Februari 2025 di Shenzhen Youth Football Training Centre. Timnas Indonesia U-20 sendiri akan berangkat ke China pada Minggu, 9 Februari 2025, untuk mempersiapkan diri sebelum pertandingan pertama.
Sebagai jurnalis, saya melihat bahwa keputusan ini mencerminkan komitmen Indra Sjafri untuk membentuk skuad terkuat. Hal ini juga menunjukkan bahwa sistem pembinaan sepak bola Indonesia sedang bergerak ke arah yang positif, dengan kemunculan talenta-talenta baru yang siap mengisi posisi kosong dan membawa harapan baru bagi masa depan sepak bola Tanah Air. Proses seleksi ini menegaskan pentingnya kualitas dan kinerja dalam membentuk tim yang kompetitif di ajang internasional.