Pasar
Perang Rusia-Ukraina Memicu Gejolak Harga Minyak Global
2024-11-18
Konflik yang semakin memanas antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan gejolak pada harga minyak global. Meskipun harga minyak naik tipis pada awal perdagangan hari ini, kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di Tiongkok serta perkiraan surplus minyak global terus menekan pasar. Dalam perkembangan terbaru, pemerintahan Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia, yang dapat memicu eskalasi ketegangan geopolitik dan berdampak pada harga minyak.
Gejolak Harga Minyak Akibat Konflik Rusia-Ukraina
Harga Minyak Naik Tipis di Awal Perdagangan
Harga minyak mentah Brent tercatat naik 0,28% menjadi US$71,24 per barel, sementara acuan West Texas Intermediate (WTI) naik tipis 0,12% ke US$67,10 per barel. Kenaikan harga ini terjadi setelah intensifikasi konflik antara Rusia dan Ukraina selama akhir pekan.Kekhawatiran Permintaan Bahan Bakar di Tiongkok
Meskipun harga minyak naik, kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di Tiongkok, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, serta perkiraan surplus minyak global, terus menekan pasar. Pemrosesan kilang di Tiongkok turun 4,6% pada Oktober dibandingkan tahun lalu, sementara pertumbuhan output pabrik di negara tersebut melambat bulan lalu.Eskalasi Konflik Rusia-Ukraina Memicu Risiko Geopolitik
Dalam perubahan signifikan kebijakan Washington terkait konflik Rusia-Ukraina, pemerintahan Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Hal ini dapat memicu kembali risiko geopolitik pada harga minyak, karena merupakan eskalasi ketegangan, terlebih dengan keterlibatan pasukan Korea Utara.Dampak Serangan Rusia pada Sistem Kelistrikan Ukraina
Rusia melancarkan serangan udara terbesar ke Ukraina dalam hampir tiga bulan pada hari Minggu, menyebabkan kerusakan besar pada sistem kelistrikan Ukraina. Hal ini dapat berdampak pada produksi dan distribusi minyak di wilayah tersebut.Penurunan Produksi Kilang Minyak di Rusia
Di Rusia, setidaknya tiga kilang minyak harus menghentikan pemrosesan atau mengurangi produksi karena kerugian besar akibat pembatasan ekspor, kenaikan harga minyak mentah, dan biaya pinjaman yang tinggi.Prediksi Surplus Pasokan Minyak Global
Harga Brent dan WTI turun lebih dari 3% minggu lalu setelah data ekonomi lemah dari Tiongkok dan prediksi Badan Energi Internasional (IEA) bahwa pasokan minyak global akan melebihi permintaan lebih dari 1 juta barel per hari pada 2025, meskipun pemotongan produksi oleh OPEC+ tetap diberlakukan.Penurunan Jumlah Rig Minyak di AS
Di AS, jumlah rig minyak yang aktif turun satu menjadi 478 minggu lalu, jumlah terendah sejak pekan yang berakhir pada 19 Juli, menurut data dari Baker Hughes. Hal ini dapat berdampak pada produksi minyak di negara tersebut.Ketidakpastian Akibat Kebijakan Moneter Federal Reserve
Investor juga cemas dengan kecepatan dan cakupan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS yang menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan global. Hal ini dapat mempengaruhi sentimen pasar minyak.